Home / Ekonomi / Plus Minus Usulan Batas Usia Pensiun ASN Jadi 70 Tahun

Plus Minus Usulan Batas Usia Pensiun ASN Jadi 70 Tahun

Jakarta Usulan untuk memperpanjang usia pensiun Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga 70 tahun menuai kritik dan sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda.Menurut Huda, usulan ini tidak semata-mata demi mempertahankan tenaga kerja berpengalaman, melainkan berkaitan erat dengan pengelolaan dana pensiun oleh PT Taspen.Ia menilai kebijakan tersebut dapat menjadi cara pemerintah memperpanjang periode pengelolaan dana pensiun oleh PT Taspen, yang selama ini menjadi salah satu pembeli utama obligasi negara.”Yang saya lihat ini adalah upaya pemerintah memperpanjang pembayaran tabungan pensiun aparatur sipil negara (ASN) oleh PT Taspen. Ketika lebih lama dana dikelola oleh PT Taspen, ada sumber pemerintah mendapatkan pembeli obligasi,” kata Nailul Huda kepada Minggu (15/6/2025).Ia juga menyinggung bahwa langkah ini bisa jadi merupakan respons atas kesulitan pemerintah dalam menjaring dana masyarakat melalui program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).”Dengan semakin lama usia pensiun ASN, maka semakin leluasa pula PT Taspen menempatkan uangnya di obligasi pemerintah. Upaya ini sebagai upaya mencari pendanaan dengan obligasi, setelah sulit menggaet uang masyarakat lewat program Tapera,” ujarnya. Lebih lanjut, Huda mengingatkan bahwa kebijakan ini berpotensi menambah jumlah ASN karena ASN lama tetap bekerja lebih lama sementara ASN baru tetap direkrut. Hal ini, katanya, bisa menyebabkan pembengkakan belanja pegawai dan mengurangi kesempatan kerja bagi generasi muda yang ingin menjadi ASN.”Ada tambahan ASN dengan masuknya ASN baru ditambah pensiun ASN yang lebih lama. Belanja pegawai bisa membengkak karena jumlah ASN akan meningkat,” ujarnya.Disisi lain, menurut Huda, usulan tersebut akan mengurangi kesempatan kerja untuk generasi muda yang ingin mendaftar jadi ASN. Alhasil Pemerintah pasti akan melakukan efisiensi untuk pegawai. Dari sisi fiskal, Huda menyoroti potensi penghematan anggaran negara. Ia menyebutkan bahwa belanja pemerintah untuk pensiun PNS pada tahun 2024 mencapai Rp164 triliun. Dengan perpanjangan usia pensiun dari 58 tahun menjadi 70 tahun, pemerintah bisa menghemat anggaran hingga Rp900 triliun dalam 12 tahun ke depan.Selain itu, pengeluaran pemerintah untuk memberikan kompensasi pensiun juga cukup besar. Besaran belanja untuk pensiun PNS di 2024 saja sebesar Rp164 triliun.Meski demikian, ia tidak sepenuhnya menolak perpanjangan usia pensiun. Huda menyebut bahwa kebijakan ini masih bisa dipertimbangkan untuk ASN yang tetap produktif di usia lanjut dan menempati posisi yang tidak memerlukan tingkat konsentrasi dan mobilitas tinggi.”Jika usia 68 tahun namun masih produktif dan menempati posisi yang tidak membutuhkan kecepatan dan konsentrasi, saya rasa bisa dipertimbangkan dengan catatan berdasarkan kemauan masing-masing individu,” pungkasnya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *