Home / Saham / IHSG Lanjutkan Reli, Investor Asing Borong 10 Saham Ini

IHSG Lanjutkan Reli, Investor Asing Borong 10 Saham Ini

Jakarta – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada penutupan perdagangan Senin, 19 Mei 2025. Penguatan IHSG terjadi di tengah bursa saham Asia yang melemah dan aksi beli saham oleh investor asing.Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (20/5/2025), IHSG ditutup naik 0,49% ke posisi 7.141,09. Pada perdagangan awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.160,65 dan level terendah 7.085,97.Total volume perdagangan saham mencapai 24,86 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 14,78 triliun. Total frekuensi perdagangan 1,41 juta kali transaksi. Seiring kenaikan IHSG tersebut, kapitalisasi pasar saham BEI mencapai Rp 12.346 triliun.Mengawali pekan ini, investor asing juga kembali beli saham. Tercatat aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 367,81 miliar. Dengan demikian, investor asing jual saham senilai Rp 48,42 triliun pada 2025.Di tengah penguatan IHSG dan aksi beli saham oleh investor asing, berikut 10 saham yang dibeli investor asing pada Senin, 19 Mei 2025 berdasarkan data Stockbit:1.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)Investor asing beli saham BMRI Rp 259,78 miliar2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)Investor asing beli saham BBCA Rp 232,23 miliar3.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)Investor asing beli saham ANTM Rp 51,13 miliar4.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)Investor asing beli saham PGAS Rp 33,01 miliar5.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)Investor asing beli saham INDF Rp 28,12 miliar6.PT Raharja Energi Tbk (RATU)Investor asing beli saham RATU Rp 21,55 miliar7.PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)Investor asing beli saham ACES Rp 16,87 miliar8.PT MD Entertaiment Tbk (FILM)Investor asing beli saham FILM Rp 16,44 miliar9.PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA)Investor asing beli saham ESSA Rp 16,23 miliar10.PT Astrindo Nusantara Tbk (BIPI)Investor asing beli saham BUPI Rp 14,23 miliar Selain itu, investor asing juga melepas 10 saham ini saat IHSG menguat. Berikut 10 saham yang dilepas investor asing berdasarkan data Stockbit:1.PT Astra International Tbk (ASII)Investor asing lepas saham ASII Rp 101,1 miliar2.PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)Investor asing lepas saham BREN Rp 44,20 miliar3.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)Investor asing lepas saham BBRI Rp 41,41 miliar4.PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)Investor asing lepas saham CUAN Rp 35,45 miliar5.PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO)Investor asing lepas saham ADRO Rp 33,03 miliar6.PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)Investor asing lepas saham PWON Rp 22,25 miliar7.PT Vale Indonesia Tbk (INCO)Investor asing lepas saham INCO Rp 21,34 miliar8.PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)Investor asing lepas saham MBMA Rp 19,78 miliar9.PT Bumi Resources Tbk (BUMI)Investor asing lepas saham BUMI Rp 18,90 miliar10.PT Bank OCBC Tbk (NISP)Investor asing lepas saham NISP Rp 17.54 miliar Sebelumnya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menuturkan, IHSG bergerak menguat pada saat bursa regional Asia melemah. Hal ini seiring pasar merespons rilis data ekonomi China yang menunjukkan pertumbuhan penjualan ritel pada April 2025 melambat dan gagal memenuhi harapan, memperkuat kekhawatiran atas permintaan konsumen yang lemah.”Selain itu, output industri mengalahkan perkiraan tetapi melambat dari kecepatan Maret 2025,” kata Nico, seperti dikutip dari Antara, Senin pekan ini.Dari dalam negeri, IHSG melanjutkan kenaikan seiring aksi net buy (beli bersih) oleh investor asing. Di sisi lain, dengan downgrade yang terjadi pada AS, berpotensi menimbulkan arus modal investor masuk ke emerging market, salah satunya Indonesia.Bank Indonesia (BI) melaporkan pada pekan kedua Mei 2025, aliran modal asing masuk (capital inflow) ke Indonesia senilai Rp4,14 triliun, yang menunjukkan bahwa investor asing mulai kembali melakukan akumulasi, menandakan bahwa mereka secara bertahap kembali memasuki pasar saham Indonesia.“Dari mancanegara, Moody’s Ratings akhirnya menurunkan peringkat Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Aaa menjadi Aa1, seiring adanya kekhawatiran utang dan defisit akan membengkak, sehingga membuat AS kehilangan daya tariknya untuk para investor global,” ujar dia. 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *