Mayora Indah (MYOR) Bakal Tebar Dividen Rp 1,2 Triliun dan Buyback Saham

Perusahaan produsen Energen, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berencana membagikan dividen sebesar Rp 1,2 triliun atau sebesar Rp 55 per saham untuk tahun buku 2024. Perusahaan juga akan melakukan aksi pembelian kembali atau buyback saham dengan alokasi dana Rp 1 triliun.Keputusan ini ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST yang digelar pada Selasa (10/6).Mengutip keterbukaan informasi di BEI, Sekretaris Perusahaan Mayora Yuni Gunawan menjelaskan, pelaksanaan pembagian dividen akan dilakukan pada 10 Juli 2025. Tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada 18 Juni 2025, Sedangkan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 19 Juni 2025.Sementara itu, cum dividen dan ex dividen di pasar tunai akan diselenggarakan masing-masing pada 20 dan 23 Juni 2025. Adapun tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai dijadwalkan pada 20 Juni 2025.Dividen yang akan dibagikan MYOR setara dengan 40% laba bersih tahun buku 2024.  Perusahaan yang kerap mengiklankan produk di drama Korea ini mencetak laba bersih Rp 3 triliun pada 2024,  turun 6,05% dibandingkan 2023.Penurunan laba ini terjadi di tengah pendapatan yang justru naik 14,57% dari Rp 31,49 triliun menjadi Rp 36,07 triliun. Kenaikan pendapatan diikuti beban pokok penjualan yang naik menjadi Rp 27,77 triliun dari sebelumnya Rp 23,07 triliun. Mayora juga mengumumkan rencana buyback saham dengan alokasi dana sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun. “Dana tersebut termasuk seluruh biaya yang dikeluarkan perseroan pada buyback yang dilakukan selama periode 11 Juni 2025 sampai dengan 11 Juni 2026 serta termasuk biaya transaksi, biaya perantara perdagangan, dan biaya lainnya sehubungan dengan transaksi buyback,” katanya. Yuni mengatakan, dana buyback akan diambil dari kas internal Mayora. Ia juga menyampaikan aksi buyback tidak akan memberikan dampak atas biaya pembiayaan perseroan.Yuni mengatakan proforma laba per saham Mayora setelah melakukan buyback. Angka didapat setelah menghitung dengan menggunakan asumsi harga beli saham sebesar Rp 2,3 per saham, berikut rinciannya: