Jambi – Intan Marati (32) seorang ibu rumah tangga di Muaro Jambi mengaku bahagia karena berat badan anaknya Muhammad Azril (4) meningkat dalam sebulan terakhir dan lepas dari jeratan stunting. Naiknya berat badan sang buah hatinya itu terjadi setelah ibunya menghentikan konsumsi susu kental manis.“Sebulan terakhir anak saya sudah lepas dari kental manis,” kata Intan Marati kepada Rabu (11/6/2025).Intan mengatakan, penambahan berat badan anaknya lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Kini secara perlahan sejak sebulan terakhir, berat badan anaknya naik dari semula hanya 10 kilogram kini menjadi 10,3 kilogram.Kenaikan ini diakui Marati, suatu hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Penambahan berat badan yang cukup signifikan terjadi karena perubahan pola makan Azril.Semula Marati rutin memberi kental manis dan juga susu UHT (Ultra-High Temperature). Padahal, kental manis mengandung gula tinggi—lebih dari 40 gram per sachet—yang jauh dari ideal untuk kebutuhan gizi anak. Susu kental manis mudah dijangkau dan memiliki harga realtif murah.Kini dia menyetop pemberian kental manis dan beralih mengonsumsi makanan yang lebih bergizi. Dia berhasil beralih susu kental manis setelah mengikuti program pendampingan eduksi gizi Aisyiyah dan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI). Intan Marati merupakan salah satu orang tua penerima manfaatnya.Adanya perubahan pola konsumsi yang lebih bergizi karena Intan rutin mengikuti pertemuan rutin antara ibu dan balita penerima manfaat dan kader Aisyiyah, yang dilakukan sekali dalam sepekan.Dalam Pertemuan tersebut, dilakukan evaluasi kepada para penerima manfaat, sehingga perkembangannya menjadi terpantau dan dapat mengambil langkah-langkah lanjutan jika diperlukan.Setiap pertemuan rutin juga dilaksanakan kegiatan masak makanan bergizi bersama yang menggunakan bahan di sekitar. Intan mengaku mendapatkan banyak pengetahuan akan makanan gizi seimbang yang tepat untuk anaknya.Berkat kegiatan itu, Intan mengatakan anaknya menjadi termotivasi mengonsumsi makanan bergizi karena melihat anak sebanyanya lebih dulu melakukan hal yang serupa.“Saya jadi menambah pengetahuan makanan yang baik untuk anak saya,” ujar Intan.Intan mengaku senang dengan kemajuan anaknya berkat program pendampingan gizi. Ia pun berharap peningkatan terus terjadi selepas program berakhir dalam empat minggu kedepan.“Ke depan semoga terus membaik ke depannya, dan berat badan anak selalu bertambah,” ungkap Intan.Program pendampingan gizi oleh kader Aisyiyah yang juga bekerja sama dengan YAICI di Muaro Jambi telah berjalan selama empat minggu. Pendampingan ni bertujuan mengedukasi ibu dan balita agar mengonsumsi makanan bergizi.Intan merupakan salah satu dari 24 pasang ibu dan balita yang mengikuti program ini. Delapan kader Aisyiyah mendampingi mereka untuk memastikan edukasi gizi sampai ke setiap keluarga.Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Muaro Jambi, Nurhaidah mengatakan hadirnya program pendampingan gizi, selain untuk mengedukasi gizi juga bertujuan agar para balita dapat lepas dari kebiasaan konsumsi kental manis.Kandungan gula yang tinggi pada kental manis mengakibatkan ketagihan dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan di masa mendatang. “Kita terus edukasi kepada masyarakat bahwa kental manis yang diberikan ibu pada balita tidak diperbolehkan,” ujar Nurhaidah.
Berhenti Konsumsi Kental Manis, Berat Badan Balita di Jambi Mulai Meningkat

Tag:Breaking News