Home / Bursa / Grab Bakal Terbitkan Obligasi Konversi Rp 20 Triliun, Persiapan Caplok GOTO?

Grab Bakal Terbitkan Obligasi Konversi Rp 20 Triliun, Persiapan Caplok GOTO?

Grab Holdings Ltd. mengumumkan rencana untuk menerbitkan obligasi konversi senilai US $1,25 miliar atau sekitar Rp 20,33 triliun (kurs Rp16.271 per dolar AS). Aksi ini memicu spekulasi bahwa perusahaan asal Singapura itu tengah bersiap mengakuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), penyedia layanan pengiriman dan transportasi di Asia Tenggara.Mengutip laporan Bloomberg, saham GoTo melonjak 8,20% pada perdagangan Selasa (11/6) usai Grab mengumumkan rencana penerbitan obligasi konversi yang jatuh tempo pada Juni 2030. Sebagian dana dari obligasi ini disebutakan digunakan untuk mendanai akuisisi potensial.Meski Grab menyatakan secara terpisah pada Senin bahwa mereka  tidak sedang berdiskusi untuk mencaplok GOTO, langkah penggalangan dana ini memunculkan optimisme pasar terhadap kemungkinan merger dua raksasa layanan transportasi online dan pengiriman makanan di Asia Tenggara. Grab dan GoTo diketahui pernah beberapa kali menjajaki merger, tetapi belum pernah mencapai kesepakatan. Penyebab salah satunya karena kekhawatiran atas dampak persaingan usaha.Analis Aletheia Capital Nirgunan Tiruchelvam menilai peluang terjadinya akuisisi antara Grab dan GoTo semakin besar. “Grab tampaknya sedang menyiapkan pembiayaan untuk itu,” ujar Tiruchelvam, dikutip dari Bloomberg, Rabu (11/6).Menurut dokumen kesepakatan yang dilihat Bloomberg News, obligasi konversi yang diterbitkan Grab akan menawarkan kupon tahunan antara 0% hingga 0,5%, dibayarkan dua kali setahun. Premi konversi sekitar 35% hingga 40% dari harga penutupan saham Grab pada Selasa, Grab dan GoTo menolak memberikan komentar lebih lanjut selain pernyataan resmi yang sudah dirilis sebelumnya.Selain dugaan penggalangan dana untuk akuisisi, Grab juga menyatakan akan melakukan pembelian kembali saham atau buyback sebagai bagian dari strategi perusahan. Langkah ini dilakukan untuk memberikan perlindungan awal bagi investor dari potensi kerugian. Hingga akhir Maret, Grab masih memiliki sisa dana sebesar US$274 juta atau Rp 4,45 triliun dalam program buyback sahamnya. Adapun obligasi tersebut dapat ditebus mulai pertengahan 2028, dengan memenuhi sejumlah ketentuan. Dengan aksi ini, Grab turut meramaikan tren penerbitan obligasi konversi oleh perusahaan-perusahaan Asia, yang belakangan banyak dilakukan oleh perusahaan asal Tiongkok seperti Baidu Inc. dan Ping An Insurance Group Co.Penawaran dari Grab menjadi penerbitan obligasi konversi denominasi dolar AS terbesar di Asia sejak kesepakatan US$ 3,5 miliar oleh Ping An pada Juli 2024 dan terbesar di luar Tiongkok sejak SK Hynix Inc. Korea Selatan menerbitkan obligasi serupa senilai US$ 1,7 miliar pada 2023. Pekan lalu, Ping An juga kembali menerbitkan obligasi konversi sebesar US$ 1,5 miliar dalam denominasi dolar Hong Kong.Manajer Dana di SGMC Capital Pte, Mohit Mirpuri, menilai transaksi ini mungkin menarik bagi para pelaku pasar obligasi konversi, namun justru menimbulkan lebih banyak tanda tanya bagi investor jangka panjang.“Jika tidak ada rencana akuisisi strategis yang tengah berjalan, sulit rasanya membenarkan langkah penambahan biaya modal ini,” ujar Mirpuri.Dalam transaksi ini, Morgan Stanley, HSBC Holdings Plc, dan JPMorgan Chase & Co. bertindak sebagai koordinator global bersama.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *