Surabaya – Seniman senior Khusnul Bahri, Alumni Institute Kejuruan Ilmu Pendidikan (IKIP) yang saat ini menjadi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar pameran tunggal bertajuk Contemporary Ethnic, yang berlangsung pada 10-18 Mei di Galeri Merah Putih, kompleks Balai Pemuda Surabaya.Pameran ini menyuguhkan 16 karya lukisan kontemporer yang kental dengan unsur budaya, nilai sosial, dan nuansa religius.Nama Khusnul Bahri bukanlah asing di kalangan perupa. Lahir di Madura, ia dikenal sebagai sosok berdedikasi yang pernah mengajar sebagai guru seni rupa di SMKN 12 Surabaya sejak 1986 hingga masa pensiunnya pada 2018.“Dalam pameran ini saya mencoba meramu unsur budaya Jawa, Madura, serta etnis lainnya dalam balutan gaya kontemporer. Tujuannya agar karya ini bisa lebih mudah diterima oleh generasi masa kini,” ujarnya, Sabtu (17/5/2025).Salah satu figur yang diangkat dalam karyanya adalah Gareng, tokoh Punokawan yang lekat dengan citra rakyat jelata, miskin, dan memiliki kekurangan fisik.Namun melalui sentuhan estetik Khusnul, Gareng justru tampil sebagai simbol semangat belajar dan perjuangan dalam menggapai cita-cita.“Saya ingin menyampaikan bahwa keterbatasan bukan penghalang. Dengan ilmu pengetahuan, seseorang bisa mengubah takdir hidupnya,” ucapnya. Nilai religius juga hadir melalui karya yang terinspirasi dari momen Idul Adha, di mana seekor sapi digambarkan sebagai simbol ibadah kolektif yang mampu mengangkat derajat tujuh orang melalui kurban.Tak hanya itu, nuansa spiritual turut diperkaya dengan kehadiran lukisan kaligrafi, menambah dimensi kedalaman pada pameran ini.Seluruh karya diproduksi dengan media cat akrilik di atas kanvas, dengan rentang harga antara Rp3 juta hingga Rp15 juta. Ini merupakan pameran tunggal kedua bagi Khusnul, yang sebelumnya aktif terlibat dalam berbagai pameran kelompok di berbagai daerah di Indonesia.“Bagi saya, pameran ini bukan sekadar ruang unjuk karya. Ini adalah medium untuk menyampaikan pesan moral dan nilai kehidupan melalui bahasa seni rupa,” ujarnya.Menariknya, meskipun Khusnul selama ini lebih banyak berkarya di lingkup nasional, sejumlah lukisannya telah menembus pasar mancanegara, mulai dari Swedia hingga Brazil, membuktikan bahwa karya seni yang jujur dan bernilai universal mampu berbicara lintas batas.
Melihat Lebih Dekat Lukisan Kontemporer Ramuan Budaya Jawa dan Madura

Tag:Breaking News