Home / Teknologi / Daftar Proyek Spektrum Komdigi untuk Internet Cepat

Daftar Proyek Spektrum Komdigi untuk Internet Cepat

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah mempersiapkan sejumlah spektrum frekuensi radio strategis. Tujuannya mendorong transformasi digital nasional dan menghadirkan layanan internet yang lebih cepat, merata dan terjangkau.Penyediaan spektrum ini menjadi kunci dalam pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi, baik untuk layanan rumah tangga maupun mobile broadband.Berikut adalah daftar spektrum yang akan disediakan Komdigi:Pemerintah berencana mengalokasikan spektrum sebesar 80 MHz di pita 1,4 GHz untuk mendukung layanan Broadband Wireless Access (BWA). Spektrum ini akan difokuskan pada wilayah dengan penetrasi internet yang masih rendah, serta diarahkan untuk menunjang sektor pendidikan dan kesehatan.Melansir dari laman resmi Komdigi, dengan dukungan teknologi International Mobile Telecommunications (IMT), layanan internet rumah yang menggunakan spektrum ini diproyeksikan mampu mencapai kecepatan hingga 100 Mbps, namun tetap dengan biaya yang lebih terjangkau dibanding infrastruktur kabel serat optik.Saat ini, Komdigi tengah menyusun Rancangan Peraturan Menteri untuk mengatur penggunaan pita frekuensi 1,4 GHz agar dapat dimanfaatkan secara optimal oleh penyelenggara layanan internet.Adapun Komdigi mengharapkan pita frekuensi menjadi jalan bagi para operator seluler menyediakan paket internet yang murah dan berkecepatan tinggi, Rp 100 ribu – Rp 150 ribu dengan kecepatan 100 Mpbs.Lelang 1,4 Ghz ditargetkan pada awal 2025. Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni Supriyanto menyampaikan lelang spektrum 1,4 Ghz akan digelar setelah teknis seleksi selesai dan peraturan terbit.“Lelang 1,4 Ghz sedang menunggu penetapan Peraturan Menteri tentang seleksi dan Rancangan Keputusan Menteri atau RKM untuk standardisasi perangkat broadband wireless access,” kata Wayan di kantornya, Jakarta, Kamis (20/3).Broadband Wireless Access atau BWA adalah teknologi yang menyediakan akses internet berkecepatan tinggi melalui media nirkabel. BWA dapat digunakan di rumah, bisnis, kafe internet, dan tempat lainnya.Frekuensi yang akan dilelang yakni spektrum 1,4 Ghz dengan lebar 80 Mhz.Di samping itu, Komdigi juga tengah melakukan rencana lelang bagi tiga spektrum lainnya, 700 Mhz, 2,6 Ghz, dan 26 Ghz.Pita frekuensi 700 MHz merupakan hasil dari program Analog Switch Off (ASO), yakni migrasi siaran televisi dari analog ke digital. Dari total 112 MHz yang diperoleh, sebanyak 2 x 45 MHz (90 MHz) dialokasikan untuk layanan jaringan bergerak seluler.Keunggulan utama pita ini adalah jangkauan luas dan penetrasi sinyal yang baik, menjadikannya sangat ideal untuk memperluas akses layanan 4G dan 5G ke wilayah rural yang belum terlayani jaringan berkualitas.Dengan demikian, masyarakat di daerah terpencil pun dapat menikmati layanan internet cepat dan stabil.Pita frekuensi 2,6 GHz merupakan salah satu mid-band spectrum dengan bandwidth sebesar 190 MHz, dan akan digunakan dalam moda Time Division Duplex (TDD). Pita ini memiliki ekosistem perangkat 4G dan 5G terbesar kedua di dunia, yang artinya sudah banyak perangkat yang kompatibel dengan spektrum ini.Menurut data Ookla Maret 2025, Khususnya untuk kecepatan unduh mobile broadband, Indonesia berada di peringkat ke-9 dari 10 negara ASEAN dengan kecepatan 40,37 Mbps. Komdigi menilai kondisi konektivitas broadband Indonesia hingga saat ini masih sangat tertinggal jika dibandingkan dengan negara lain, bahkan hanya untuk lingkup ASEAN baik dalam hal akses (penetrasi) maupun kualitas (kecepatan).Tambahan pita frekuensi radio untuk mobile broadband sangat dibutuhkan Indonesia selain untuk meningkatkan daya saing bangsa, juga untuk meningkatkan pengalaman internet yang lebih baik. Dalam mendukung kebutuhan pita frekuensi radio tersebut, Komdigi akan menyiapkan pita frekuensi radio 2,6 GHz.Ketersediaan pita 2,6 GHz disebut akan memperkuat kualitas koneksi internet di Indonesia, terutama di wilayah perkotaan dengan trafik data yang tinggi. Frekuensi ini juga mendukung peningkatan daya saing digital nasional, sekaligus memperbaiki kualitas layanan broadband untuk pengguna.Pita frekuensi 26 GHz saat ini dalam kondisi idle dan siap untuk digunakan. Frekuensi ini masuk dalam kategori high-band spectrum, yang memiliki kapasitas besar, kecepatan tinggi, serta latensi sangat rendah—karakteristik utama dalam teknologi 5G.Frekuensi ini disebut cocok untuk use case 5G spesifik seperti layanan industri, smart city, hingga kebutuhan koneksi ultra-cepat dalam skala besar.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *