PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) menyatakan baru menggunakan Rp 14 miliar atau sekitar 10% dana yang mereka peroleh dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Perusahaan mengantongi Rp 132 miliar saat IPO pada Maret 2025.Direktur Utama MINE Ivo Wangarry mengatakan perseroan baru menggunakan dana IPO untuk membeli aset tetap berupa tanah dan bangunan. Sedangkan rencana untuk membeli alat berat dari dana tersebut sesuai dengan rencana perseroan, belum direalisasikan. “Untuk alat berat akan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan dan kesiapan operasional dalam rencana ekspansi yang sedang dijalankan saat ini,” kata Ivo menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Oakwood Hotel, Selasa (10/6). Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan, 48% dana dari hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi atau sekitar Rp 63 miliar akan dialokasikan untuk belanja modal. Belanja modal ini dialokasikan untuk pembelian alat berat baru guna mendukung operasional perusahaan.Adapun sebanyak 11% atau Rp 14 miliar digunakan untuk membeli aset berupa tanah dan bangunan milik Sinko Jefry Sumendap yang merupakan komisaris utama sekaligus pemegang saham pengendali Sinar Terang. Sedangkan sisanya, akan dimanfaatkan sebagai modal kerja perusahaan.Adapun dalam RUPST pada hari ini, pemegang saham MINE memutuskan untuk tak membagikan dividen pada tahun ini yang berasal dari laba bersih tahun lalu Rp 306 miliar. Alasannya adalah ingin fokus memperkuat fundamental dan mendukung ekspansi bisnis. “Perseroan tetap konsisten untuk menargetkan dan mempertahankan tren peningkatan pendapatan dan laba Agar tetap solid seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata Ivo.Pemegang saham setuju menyisihkan sebesar Rp 1,5 miliar sebagai dana cadangan, sedangkan sisanya akan digunakan sebagai laba ditahan.Ivo mengaku masih menhitung target pendapatan dan laba pada tahun ini, terutama karena adanya dua kontrak yang baru yang akan disesuaikan dengan perkembangan proyek dan peluang pasar . Kinerja Keuangan MINEMerujuk laporan tahun 2024, Sinar Terang membukukan laba periode berjalan untuk tahun buku tahun tersebut sebanyak Rp 306,14 miliar. Angka tersebut naik 40,36% dibandingkan 218,10 miliar pada tahun buku 2023.Kenaikan laba ini seiring pendapatan usaha yang naik dari Rp1,75 triliun menjadi Rp 2,11 triliun Manajemen MINE menyebut, perusahaan tidak mengalami perubahan signifikan yang berdampak terhadap struktur organisasi, kepemilikan, kegiatan usaha dan kondisi keuangan pada tahun lalu. “Operasional Perseroan tetap berjalan sebagaimana mestinya dan tidak terdapat kejadian luar biasa yang mempengaruhi kelangsungan usaha,” kata manajemen MIEN dalam laporan tahun 2024 dikutip Selasa (10/6).Sedangkan pada laporan kuartal pertama 2025 MINE, emiten ini mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 62,28 miliar, naik 7,95% dari Rp 57,69 miliar pada 31 periode yang sama secara year on year. Sementara itu, pendapatan MINE juga meningkat 12.32% menjadi dari Rp 509,92 miliar menjadi Rp 572,75 miliar secara yoy.Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan MINE juga meningkat meningkat 17,59% menjadi Rp 457,97 miliar dari Rp 389,44 miliar dalam periode kuartal yang sama.
Kantongi Rp 132 M saat IPO, MINE Baru Gunakan 10% untuk Beli Tanah dan Bangunan

Tag:Breaking News