KARAWANG, Seluruh driver ojek online (ojol) dan taksi online di Karawang berencana untuk mematikan aplikasi mereka dan melakukan mogok massal, Selasa (20/5/2025) besok.
Aksi ini diorganisasi oleh komunitas driver online Fodka (Family Online Driver Karawang) yang dipimpin Heri Heryanto.
Heri menyatakan bahwa semua komunitas driver online yang tergabung dalam Padi Lintas Karawang telah sepakat untuk ikut dalam aksi mogok tersebut.
Baca juga: Besok, Ojol Se-Lampung Serentak Matikan Aplikasi Mulai Pukul 10.00
“Ada sedikitnya lima komunitas yang akan melakukan aksi ini, yaitu Fodka, Gold Seventeen, Bodrex, Siper, Skybride, Drop, dan Pandawa,” ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa Padi Lintas memiliki lebih dari 200 anggota, yang merupakan sopir taksi online, belum termasuk anggota dari komunitas ojek online.
“Perwakilan dari setiap komunitas akan mengirimkan sekitar lima driver online untuk bergabung dalam aksi di Jakarta, sementara yang lainnya akan menggelar aksi di Kantor Bupati Karawang,” jelas Heri.
Aksi di Karawang akan dimulai dari Kampung Budaya menuju kantor Pemerintah Kabupaten Karawang.
Dalam aksi tersebut, para driver online akan menyampaikan beberapa tuntutan, termasuk pengembalian potongan biaya aplikasi menjadi 10 persen.
“Di lapangan, potongan yang dikenakan kepada kami bisa mencapai 34 persen. Kami ingin dikembalikan ke potongan awal yang hanya 10 persen,” tegas Heri.
Selain itu, mereka juga menuntut adanya regulasi yang jelas dari pemerintah pusat dan daerah sebagai payung hukum untuk meningkatkan kesejahteraan para driver online.
Baca juga: Besok Demo, Ojol Surabaya Ancam Segel Kantor Aplikasi yang Tak Kooperatif
“Setelah Lebaran, pemerintah mengumumkan adanya bonus hari raya (BHR), tetapi kenyataannya tidak semua driver menerima. Kami merasa tidak ada perhatian terhadap kesejahteraan kami, baik dari segi kendaraan, kesehatan, dan lainnya,” tambahnya.
Heri juga mengungkapkan permohonan maaf kepada masyarakat Karawang terkait aksi mogok ini.
“Kami mohon maaf kepada warga Karawang, karena besok kami akan off bid untuk memperjuangkan kesejahteraan kami. Kami berharap masyarakat dapat memahami bahwa kami juga butuh kejelasan mengenai payung hukum kami. Untuk sementara, tidak akan ada transportasi online di Karawang,” tutupnya.