KUALA LUMPUR, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan, langkah Petroliam Nasional Bhd (Petronas) untuk merampingkan tenaga kerja akan berdampak terutama pada pekerja kontrak.
“Kebanyakan melibatkan (posisi) kontrak,” ujar Anwar singkat saat dimintai tanggapan atas laporan mengenai rencana pengurangan sekitar 5.000 karyawan oleh perusahaan minyak dan gas nasional tersebut.
PM Malaysia yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan menyampaikan hal itu usai melaksanakan shalat Jumat bersama lebih dari 500 jemaah di Surau Al-Ikhwan, Jalan Pinggiran Putra, pada Jumat (6/6/2025).
Baca juga: PM Anwar Ibrahim Janjikan Bantuan bagi Korban Kebakaran Pipa Gas di Malaysia
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Menteri Besar Selangor, Datuk Seri Amirudin Shari, sebagaimana diberitakan Bernama.
Sehari sebelumnya, Presiden dan CEO Petronas, Tengku Tan Sri Muhammad Taufik Tengku Aziz, mengumumkan bahwa perusahaan akan memangkas sekitar 10 persen dari total tenaga kerjanya.
Kebijakan ini merupakan bagian dari proses “perampingan” dan restrukturisasi internal perusahaan.
Meski melakukan efisiensi, Tengku Muhammad Taufik membantah kabar bahwa Petronas akan menghentikan operasinya di Kanada.
Baca juga: Kanselir Merz Hadiahi Presiden AS Salinan Akta Kakek Trump yang Lahir di Jerman
Ia menegaskan bahwa perusahaan milik negara itu tetap melanjutkan bisnisnya di wilayah tersebut.