BANGKALAN, Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga sapi di Pasar Blega, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur mengalami kenaikan signifikan.
Meskipun harga sapi meningkat, jumlah pembeli justru mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Sahril (34), seorang penjual sapi asal Kecamatan Galis, mengungkapkan bahwa tahun ini ia merasakan sepinya pembeli.
“Tahun ini sepi, pembeli sedikit,” ujarnya saat ditemui pada Kamis (5/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2024, dari 100 sapi yang ia jual, hanya tersisa satu ekor hingga hari H Lebaran Idul Adha.
Baca juga: Sepi Pembeli, Harga Sapi Kurban di Ponorogo Anjlok hingga Rp 1,5 Juta Jelang Idul Adha
Namun, tahun ini ia hanya menyediakan 50 ekor sapi, dan hingga H-1 Lebaran, masih ada tiga ekor yang belum terjual.
“Tahun ini stoknya separuh dari tahun lalu, itupun belum terjual semua,” imbuhnya.
Kenaikan harga sapi per ekor juga mencolok, dari Rp 19.000.000 menjadi Rp 22.000.000.
Meskipun harga naik, Sahril menilai harga tersebut belum terbilang wajar.
“Tentu naik kalau jelang Lebaran, kenaikannya sampai Rp 3 juta kalau di sini,” ungkapnya.
Senada dengan Sahril, Zakaria (52), penjual sapi asal Kecamatan Burneh, melaporkan kenaikan harga sapi di Pasar Langkap mencapai Rp 4.000.000 hingga Rp 4.500.000 per ekor.
Baca juga: Sepekan Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Madiun Melambung Naik
“Di sini harga sapi semula Rp 21.000.000 sekarang naik menjadi Rp 24.000.000. Kalau sapinya bagus, kenaikannya bisa Rp 4.500.000 per ekornya,” tuturnya.
Di sisi lain, Nizar (45), seorang pembeli dari Kecamatan Burneh, menyatakan meskipun harga sapi mengalami kenaikan, ia tetap memutuskan untuk membeli.
“Ya mau gak mau tetap dibeli. Sebenarnya kalau mau beli jauh-jauh hari, tapi saya tidak punya tempat dan tidak tahu cara merawatnya. Jadi belinya H-1,” pungkasnya.