JAKARTA, Rencana perluasan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta kembali jadi sorotan setelah Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan, jalur ke Tangerang Selatan (Tangsel) akan menjadi prioritas dibanding ke Depok.
Pernyataan ini menjadi jawaban atas permintaan dari Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, yang menginginkan agar MRT Jakarta menjangkau wilayah Depok.
Namun Pramono menegaskan, “MRT, untuk sementara kami akan lebih dulu ke Tangerang Selatan,” ujarnya di Balai Kota Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Baca juga: Pramono Prioritaskan Perluasan MRT ke Tangsel Ketimbang Depok
Menurut Pramono, keputusan ini bukan tanpa alasan. Ia menyebut, proyek MRT ke Tangsel sudah memasuki tahap komunikasi lanjutan antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Banten.
“Saya sudah berdiskusi dengan Gubernur Banten untuk perluasan MRT Jakarta. Nanti kita bagaimana bagi hasil dan lainnya akan kami detailkan. Saya minta Dirut MRT berdiskusi detail dengan Pemerintah Banten,” jelas Pramono.
Pemprov Jakarta bahkan menyatakan kesiapannya untuk menanggung modal awal proyek tersebut, selama perhitungan bisnisnya saling menguntungkan.
Artinya, proyek ke Tangsel dinilai sudah lebih matang dari sisi komunikasi politik, kesiapan lahan, hingga analisis bisnis.
Baca juga: Pramono Klaim 40 Program 100 Hari Kerjanya Terealisasi 90,3 Persen
Dua rute prioritas menuju wilayah Tangsel sudah dipetakan, yakni:
Rute Pondok Aren – Serpong
Rute Ciputat – Pondok Cabe
Kedua jalur ini dinilai paling potensial karena menghubungkan kawasan permukiman padat, pusat aktivitas masyarakat Tangsel, hingga kawasan pendidikan.
Selain itu, jalur ini dianggap memiliki potensi besar untuk trafik harian karena banyaknya warga Tangsel yang bekerja di Jakarta.
Jalur tersebut nantinya akan dikoneksikan langsung dengan Stasiun MRT Lebak Bulus yang menjadi titik sentral MRT Jakarta di wilayah selatan.
Baca juga: Warna-warni Rapor 100 Hari Pramono-Rano…
Meskipun MRT ke Tangsel mendapatkan lampu hijau lebih dulu, bukan berarti tanpa tantangan. Skema pembiayaan, pembagian kewenangan antar-pemerintah daerah, serta keterlibatan kementerian terkait masih harus dimatangkan lebih jauh.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, sebelumnya menyebut bahwa proyek pembangunan MRT tak akan menggunakan APBD, mengingat besarnya anggaran yang akan dikeluarkan.
“APBD Tangsel hanya sekitar Rp 4 triliun, sementara APBD DKI Jakarta mencapai Rp 90 triliun,” ujar Pilar saat kampanye di daerah Sawah Lama, Ciputat, Tangsel, Kamis (17/10/2024).
Pembangunan MRT di Tangsel rencananya akan menggunakan dana investasi dari perusahaan swasta. Dengan begitu, diharapkan APBD Tangsel bisa difokuskan untuk memenuhi kebutuhan warga.
“Membangun MRT tanpa melibatkan pihak swasta akan sangat membebani anggaran pemerintah daerah,” kata Pilar.
Adapun rute MRT yang menghubungkan Jakarta dan Tangsel direncanakan membentang dari Lebak Bulus hingga Rawa Buntu.