JAKARTA, Pemerintah mencatat sebanyak 1 juta warga negara Indonesia (WNI) berobat ke luar negeri setiap tahun.
Berdasarkan data Singapore Tourism Board dan Kementerian Kesehatan Singapura, sekitar 47,2 persen dari pasien asing yang berobat ke negara itu adalah WNI.
Komisaris Utama PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, Jonathan Tahir, mengungkapkan dua alasan utama mengapa WNI lebih memilih berobat ke luar negeri dibandingkan di dalam negeri.
Pertama, kata Jonathan, masyarakat mempertimbangkan faktor kualitas layanan kesehatan.
Baca juga: Bos Mayapada Ungkap Alasan Orang Indonesia Pilih Berobat ke Luar Negeri
Menurut dia, negara-negara seperti Malaysia dan Singapura dianggap memiliki layanan yang lebih baik.
“Satu adalah kualitas. Mereka merasa mungkin bahwa kualitas di luar negeri lebih baik, mungkin membuat mereka lebih tenang juga,” ungkap Jonathan dalam acara Peletakan Batu Pertama Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Rabu (4/6/2025).
Kedua, ia menyoroti masalah harga yang ditawarkan. Banyak WNI yang beranggapan bahwa biaya berobat di negara tetangga jauh lebih terjangkau.
“Jadi kita harus bisa memerangi dan bisa bersaing dalam dua hal itu,” ujarnya.
Jonathan menyatakan, pengelola rumah sakit di Indonesia harus melihat situasi ini sebagai tantangan untuk menarik kembali pasien yang memilih berobat di luar negeri.
Ia juga menekankan pentingnya program kemitraan atau partnership antara rumah sakit di Indonesia dan rumah sakit internasional untuk transfer pengetahuan guna meningkatkan kualitas pelayanan.
Baca juga: Mayapada Bangun Tower 3, Bakal Jadi RS Swasta Terbesar di Indonesia
Contoh positif dapat dilihat dari kerja sama Mayapada Healthcare Group dengan Apollo Hospitals India.
“Jadi kami pun harus bisa lebih bernego lagi dengan para vendor, partner, untuk bisa menekan costing. Memastikan yang kami berikan kepada pasien adalah harga terbaik,” tambah Jonathan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengungkapkan, akibat WNI berobat ke luar negeri devisa negara “bocor” mencapai Rp 200 triliun.
“Hampir satu juta orang Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahunnya. Kebocoran devisa kita mendekati Rp 200 triliun setiap tahunnya, cukup besar,” ujar Pratikno dalam acara Peletakan Batu Pertama Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Rabu.
Baca juga: Mayapada Akan Ground Breaking 3 Rumah Sakit Sepanjang 2025
Oleh sebab itu, pemerintah saat ini tengah fokus memperluas jangkauan rumah sakit (RS) yang lebih unggul untuk menambal kebocoran devisa ke luar negeri.