Home / REGIONAL / Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, Produk Covid-19 dan Warisan Kemiskinan

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, Produk Covid-19 dan Warisan Kemiskinan

JAKARTA, Kembali terpilih sebagai Bupati Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng), Afif Nurhidayat berharap tidak ada lagi kemiskinan di “negeri di atas awan” itu.

Saat terpilih menjadi bupati untuk pertama kalinya pada Pilkada 2020, ia merasakan sendiri bagaimana perekonomian luluh lantak akibat pandemi Covid-19.

“Tugas saat itu adalah bagaimana kami hadir bisa me-recover mentalnya masyarakat,” kata Afif saat berkunjung ke kantor Redaksi , Rabu (4/6/2025).

Afif Nurhidayat merupakan warga asli Wonosobo yang dilahirkan pada 25 November 1970. Afif bersekolah di SD Negeri 1 Sukoharjo, Wonosobo MTs Negeri Wonosobo, SMA Muhammadiyah Banjarnegara dan menamatkan gelar sarjananya di Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) Wonosobo.

Baca juga: Wonosobo Jadi Model Audit HAM Nasional, Ini Alasan Pemilihannya

Afif memulai kiprahnya di dunia politik melalui peran aktif di PDI Perjuangan.

Pada tahun 2000, Afif dipercaya sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Wonosobo.

Tak lama kemudian, ia mengambil alih tanggung jawab sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Wonosobo, posisi yang terus diembannya dan memperkokoh posisinya di kancah politik lokal.

Afif pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Wonosobo dan sempat memimpin DPRD sebagai ketua dari 2014 hingga 2020. Kiprahnya di DPRD bahkan sudah dimulai sejak 2004 yang lalu.

Baca juga: Dieng Resmi Jadi Geopark Nasional, Berikut Daftar Lengkap Situs-situsnya

Pada Pilkada 2020, kepercayaan masyarakat telah memberikan mandat kepadanya untuk mengemban amanah sebagai Bupati Wonosobo untuk periode 2021-2025. Kini, dengan kepercayaan yang kembali diberikan oleh rakyat, beliau melanjutkan kepemimpinan di periode 2025-2030 bersama wakilnya, Amir Husein.

Afif mengatakan, kemiskinan menjadi warisan sejarah Kabupaten Wonosobo. Ia tidak mau warisan itu terus diwariskan ke penerus-penerusnya. 

“Nah, saya ingin Wonosobo itu naik kelas lah. Tidak mau dilihat Wonosobo kok kabupaten termiskin di Jawa Tengah. Rasanya enggak nyaman di telinga,” katanya.

Tahun 2023, kata Afif, angka kemiskinan di Wonosobo sebesar 15,58 persen. Hanya turun 0,3 persen di tahun 2024 menjadi 15,28 persen.

Ini artinya, kata Afif, masih ada sekitar 144.000 penduduk Wonosobo yang berada di garis kemiskinan.

“Ini menjadi tanggung jawab kami, menjadi tugas bagi kami untuk bisa menekan angka ini, jiwa ini ke depan untuk bisa kita angkat,” katanya.

“Kita tidak ingin kemiskinannya malah bertambah,” tegas Afif.

Baca juga: Melihat Fenomena Alam Kawah Candradimuka di Dataran Tinggi Dieng

 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *