Home / TREN / Covid Varian MB.1.1 Mendominasi di Indonesia, Apa Bedanya dengan Batuk Pilek Biasa?

Covid Varian MB.1.1 Mendominasi di Indonesia, Apa Bedanya dengan Batuk Pilek Biasa?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia didominasi oleh varian MB.1.1 dengan tren kasus yang menurun.

Dilansir dari , Senin (2/6/2025), hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman.

Aji menjelaskan bahwa Covid-19 varian MB.1.1 memiliki gejala yang cukup ringan dengan tingkat keparahan dan penularan yang cenderung rendah dibandingkan varian sebelumnya.

Ia juga menambahkan bahwa gejala varian Covid-19 ini mirip dengan flu biasa.

“Gejala bisa bermacam-macam untuk tiap orang, tapi biasanya ringan seperti flu biasanya, yaitu batuk, pilek, demam, sakit kepala, dan lain-lain,” jelas dia.

Dia melanjutkan bahwa varian MB.1.1 Covid-19 adalah turunan dari JN.1 atau Omicron yang sebelumnya juga pernah menyebar di Indonesia.

Lantas, apa perbedaan batuk dan pilek biasa dengan flu karena Covid-19 ini?

Baca juga: Gejala Covid-19 Varian MB.1.1 yang Mendominasi di Indonesia, Ini Imbauan Kemenkes

Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dokter Santi, menjelaskan bahwa batuk dan pilek atau “hidung berair” merupakan salah satu mekanisme sistem pertahanan tubuh.

Ia melanjutkan bahwa tubuh manusia akan berusaha mengeluarkan segala sesuatu yang dianggap berpotensi menimbulkan gangguan di dalam tubuh yang disebut sebagai “patogen”.

“Batuk dapat membantu ‘melempar keluar’ patogen dan atau benda asing (dari dalam tubuh), sementara cairan ingus ketika hidung berair juga akan membawa patogen untuk keluar dari hidung,” kata Santi saat dihubungi , Selasa (3/6/2025).

Ia juga menambahkan, batuk dan hidung berair merupakan respons tubuh terhadap lingkungan, misalnya saat kedinginan atau mengonsumsi makanan yang pedas.

Selanjutnya, Santi menerangkan berbagai sumber penyebab batuk dan hidung berair, yaitu gangguan di saluran pernapasan dan keadaan di luar saluran pernapasan.

Penyebab dari saluran pernapasan, yaitu infeksi oleh virus, bakteri, alergi, iritasi, dan asma.

Sementara itu, penyebab yang bukan bersumber dari saluran pernapasan adalah GERD, gangguan saraf, tersedak, efek samping obat, dan perubahan cuaca yang ekstrem.

“Penyebab yang bersumber dari saluran pernapasan adalah infeksi oleh virus, misalnya influenza dan Covid-19. Selain itu juga bakteri misalnya sinusitis, bronkitis, dan pneumonia. Selain itu juga reaksi alergi terhadap polen, debu, dan bulu hewan. Lalu juga iritan seperti polusi udara, asap rokok, dan bau yang kuat. Terus juga asma,” jelas Santi.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *