PALANGKA RAYA, Aksi penolakan atas organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya di Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali bergulir.
Sekelompok masyarakat yang menamakan aksi mereka dengan sebutan Aliansi Masyarakat Kalimantan Tengah Bersatu menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, Senin (19/5/2025).
Selain melayangkan pernyataan menolak eksistensi GRIB Jaya di Kalteng, mereka melayangkan sejumlah tuntutan kepada pemerintah agar bersikap tegas terhadap organisasi tersebut.
Baca juga: 4 Anggota Ormas GRIB Jaya Ditangkap di Semarang usai Rusak Aset PT KAI
Juru bicara sekaligus koordinator massa aksi, Yanto menyatakan, eksistensi ormas GRIB Jaya sudah ditolak di seluruh kabupaten di Kalteng yang berjumlah 13 daerah itu.
“Alasan penolakannya karena identik dengan kekerasan, premanisme, dan hal-hal yang merugikan masyarakat, ormas itu tidak perlu melebarkan saya ke daerah, karena membuat kegaduhan,” ujar Yanto kepada media usai aksi berlangsung.
Menurut Yanto, eksistensi ormas itu jika dibiarkan dalam jangka panjang akan menciptakan kegaduhan dan konflik di masyarakat.
“Kami meminta sikap gubernur dan seluruh lapisan masyarakat untuk menolak GRIB Jaya di tanah Kalimantan Tengah ini,” tuturnya.
Mereka kemudian memberikan tenggat waktu satu minggu kepada Gubernur Kalteng untuk memutuskan eksistensi GRIB Jaya di Kalteng, apakah tetap mempersilakan ormas itu melakukan kegiatannya atau tidak.
“Kalau gubernur merespons berarti baik, karena dia tahu kondisi di Kalteng, 13 kabupaten sudah menolak ormas ini, berarti kan rawan konflik kalau ada yang menolak,” jelas Yanto.
Baca juga: Jadi Marketing Kendaraan Hasil Penggelapan, Pimpinan GRIB Jaya Serang Ditangkap
Menurut Yanto, pihaknya sudah mengumpulkan banyak bukti tindakan negatif yang sudah dilakukan oleh ormas GRIB Jaya di Kalteng.
“Kemarin menyegel perusahaan di Barito Selatan, lalu menagih utang (ke perusahaan yang disegel itu) dari Rp 700 juta menjadi Rp 1,4 miliar,” ujarnya.
Sembari menegaskan penolakan pihaknya atas ormas GRIB Jaya di Kalteng, pihaknya juga meminta agar ormas-ormas lokal lebih diperhatikan dan kualitasnya ditingkatkan.
“Ormas-ormas daerah itu harus ditingkatkan lagi untuk menjaga tanah Dayak Kalteng,” pungkas dia.