Home / NEWS / Ciptakan RealCycle Cup sebagai Solusi Anti-Mikroplastik, Siswi SMA Indonesia Raih Pengakuan Global

Ciptakan RealCycle Cup sebagai Solusi Anti-Mikroplastik, Siswi SMA Indonesia Raih Pengakuan Global

Di tengah meningkatnya kekhawatiran global terhadap paparan mikroplastik dan tantangan pengelolaan limbah berbasis plastik, siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Jakarta Intercultural School, Gracelyn Atmadja, mampu menghadirkan inovasi untuk menjawab tantangan tersebut.

Di bawah bimbingan kandidat peraih Nobel, Dr Thomas Webster, Gracelyn berhasil mengembangkan RealCycle Cup, inovasi cangkir kertas yang dapat terurai secara alami, didaur ulang dengan efisien, sekaligus mengurangi risiko paparan mikroplastik.

Inovasi tersebut memanfaatkan nanopartikel besi (Iron (II) oxide) yang memiliki sifat magnetik dan luas permukaan tinggi.

Baca juga: Tingkat Daur Ulang Plastik di Dunia Baru 9 Persen

Nanopartikel itu dikombinasikan dengan lapisan plastik pelindung pada cangkir sehingga tetap tahan air, tapi juga bisa terurai dan dipisahkan dengan mudah saat proses daur ulang menggunakan medan magnet.

Hal tersebut jadi memungkinkan material cangkir dan lapisan pelindungnya dipulihkan tanpa mencemari lingkungan.

Untuk diketahui, cangkir minuman berbahan kertas selama ini sering dianggap ramah lingkungan. Namun, di balik tampilannya yang sederhana, benda ini menyimpan ancaman tersembunyi.

Pasalnya, sebagian besar cangkir minuman kertas di pasaran dilapisi lapisan plastik tipis di bagian dalam. Lapisan ini bertujuan agar cairan panas tidak merembes keluar.

Baca juga: Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Sayangnya, keberadaan plastik tersebut membuat cangkir sulit terurai dan tidak dapat didaur ulang sepenuhnya.

Lebih dari itu, sejumlah studi ilmiah menunjukkan bahwa saat bersentuhan dengan suhu tinggi, lapisan plastik itu dapat melepaskan mikroplastik ke dalam minuman.

Kandungan mikroplastik tersebut pun telah ditemukan di dalam tubuh manusia, termasuk di darah dan organ-organ vital. Alhasil, hal ini memicu kekhawatiran akan dampak kesehatan jangka panjang.

Kemudian, limbah plastik sekali pakai di Indonesia seperti cangkir minuman juga menyumbang jumlah signifikan pada krisis sampah.

Oleh karena itu, terobosan dari Gracelyin dinilai berpotensi menjadi solusi ramah lingkungan yang relevan bagi konteks lokal serta mendukung upaya mengurangi pencemaran mikroplastik secara nyata.

Baca juga: Mayora Group Bangun Pabrik Daur Ulang Plastik Berteknologi Food Grade di Jombang

Saat melakukan presentasi ilmiah bertajuk “Advocacy In Action” di Jakarta Scholars Symposium, Gracelyn mengatakan bahwa inovasi darinya hadir untuk menjawab tantangan global yang sering kali luput dari perhatian sehari-hari.

“Saya percaya, penting bagi kita untuk selalu berpikir dan melihat dengan kritis, termasuk atas hal-hal yang dianggap biasa serta kerap luput dari perhatian. Padahal, hal sepele ini dapat membawa dampak yang merugikan. Dengan demikian, kita dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dan berkelanjutan, baik bagi diri sendiri maupun bagi lingkungan,” ujar Gracelyn dalam siaran pers yang diterima , Kamis (29/5/2025).

Gracelyn menambahkan, bagi dirinya, menjaga bumi bukan sekadar membuang sampah pada tempatnya, melainkan juga tentang memperhatikan hal-hal kecil.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *