JAKARTA, Ketua Komisi A DPRD Jakarta dari Fraksi Gerindra, Inggard Joshua, menyebut program unggulan Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno belum menyelesaikan masalah banjir dalam 100 hari kerja.
“Belum terlihat adanya pembaruan nyata untuk menyelesaikan akar permasalahan banjir,” ujar Inggard kepada , Sabtu (31/5/2025).
Menurut Inggard, program-program yang dijalankan masih bersifat parsial sehingga belum mampu menjangkau permasalahan yang dihadapi warga.
“Program unggulan 100 hari pemerintahan belum optimal dan masih parsial,” katanya.
Baca juga: 100 Hari Kerja Pramono-Rano, PSI Kritik Job Fair Jakarta Belum Optimal
Dia berharap program Pramono-Rano Karno mampu menyelesaikan masalah warga seperti kawasan kumuh dan layanan bagi kelompok rentan.
“Kami berharap program unggulan 100 hari ini dapat menyentuh permasalahan mendasar warga Jakarta, seperti penataan lingkungan kawasan kumuh dan peningkatan akses layanan bagi kelompok rentan,” tambah Inggard.
Senada dengan Inggard, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi NasDem, Nova Harivan Paloh, menegaskan pentingnya fokus pada persoalan banjir sebagai isu prioritas.
“Secara keseluruhan, program 100 hari sudah berjalan baik, tapi pengendalian banjir harus menjadi perhatian serius. Dampaknya belum terlihat nyata di lapangan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi A DPRD Jakarta dari Fraksi NasDem, Mujiyono, menilai persoalan banjir semakin kompleks karena dipengaruhi perubahan iklim.
“Intensitas dan frekuensi hujan semakin tinggi. Jakarta membutuhkan strategi jangka panjang, termasuk pembangunan tanggul laut dan sumur resapan yang terintegrasi,” tuturnya.
Baca juga: 100 Hari Pramono-Rano, PSI Jakarta Apresiasi Program Transportasi Gratis
Sebelumnya, Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim mengatakan, satu dari 40 program unggulan Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno belum terealisasi menjelang 100 hari masa kerja mereka.
Program yang dimaksud adalah Jakarta Funding, yakni pembentukan badan investasi untuk mendukung pembiayaan pembangunan Jakarta.
“Kalau kita sebutin 40 program kan terlalu panjang ya. Tapi intinya dari 40 program, mungkin hanya ada satu atau dua yang belum bisa direalisasikan dalam 100 hari. Contohnya Jakarta Funding,” ujar Chico di Balai Kota Jakarta, Selasa (27/5/2025).