Home / REGIONAL / Cerita Mahasiswa UMB Palopo Terobos Longsor di Luwu, Tak Ada Jalur Alternatif

Cerita Mahasiswa UMB Palopo Terobos Longsor di Luwu, Tak Ada Jalur Alternatif

LUWU, Sejumlah mahasiswa dari Universitas Mega Buana (UMB) Palopo terpaksa menerobos material longsor demi menjalankan program pengabdian masyarakat di daerah terpencil di Desa Salu Bua, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Longsor yang terjadi di Desa Posi telah menutup total jalan penghubung antar desa sejak Kamis (29/5/2025) malam, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

Mahasiswa Jurusan Keperawatan, Gangga Sombalinggi (19), mengungkapkan bahwa dirinya bersama rekan-rekan satu tim terpaksa melintasi jalur longsor setelah tidak menemukan jalan alternatif.

“Kami ingin ke Salu Bua untuk membantu warga memberi penyuluhan dan sekaligus membuat dokumenter, tapi kami terhalang longsor. Kami sudah mutar-mutar cari jalan alternatif tapi ternyata tidak ada,” ujar Gangga, Jumat (30/5/2025).

Baca juga: Banjir Rendam 9 Desa di Luwu: 1.300 Rumah Terdampak, Kantor Desa Terancam Ambruk

Gangga menambahkan, mereka membawa logistik untuk kegiatan di lokasi dan harus memikul perlengkapan mereka sambil melewati jalur yang tertutup longsor.

Untungnya, warga sekitar ikut membantu mengevakuasi sepeda motor dan peralatan mereka.

“Kami membawa sejumlah logistik ke tempat tujuan kami dan mau tidak mau harus dipikul melewati jalur longsor. Beruntung warga di sini membantu mengangkat kendaraan motor kami meski lewati material longsor,” katanya.

“Kami berterima kasih kepada warga yang telah membantu kami sehingga kami bisa menuju ke lokasi,” tambahnya.

Danramil Padang Sappa, Lettu Arhanud Janri Benyamin, menyebutkan bahwa terdapat dua titik longsor di jalur tersebut.

Pembersihan dilakukan secara gotong royong di titik pertama bersama TNI, Polsek Bua, dan warga.

“Longsor di titik pertama kami TNI bersama Polsek Bua dan warga pagi-pagi langsung bergotong royong bersihkan material agar jalanan bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat,” ujarnya.

Sementara di titik kedua, longsor bersifat masif dan memotong seluruh badan jalan sehingga diperlukan alat berat untuk membersihkannya.

“Titik dua karena longsor lebar dan memotong total jalan maka harus menggunakan alat berat,” tambahnya.

Baca juga: Selain Banjir, Longsor Tutup Akses Warga Dua Desa di Luwu

Proses pembersihan dilakukan berkat koordinasi pemerintah daerah dan bantuan dari PT Bumi Mineral Sulawesi yang mengerahkan satu unit alat berat dan tiga truk.

“Atas koordinasi pemerintah setempat dan bantuan dari PT Bumi Mineral Sulawesi akhirnya material longsor bisa dibersihkan. Sekarang kendaraan sudah bisa melintas,” tutur Janri.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *