CEO Tesla, Elon Musk, resmi mundur dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Musk mengakhiri masa tugasnya sebagai pegawai pemerintah khusus di Departemen Efisiensi Pemerintahan (Department of Government Efficiency/DOGE) setelah menjalani masa jabatan yang penuh dinamika dan kontroversi.
Dilansir dari Reuters, kabar pengunduran diri Musk dikonfirmasi oleh seorang pejabat Gedung Putih pada Rabu (28/5/2025) malam waktu setempat. “Proses off-boarding dimulai malam ini,” kata pejabat tersebut.
Sebelumnya, Musk mengunggah pernyataan di platform X miliknya untuk mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump atas kesempatan yang diberikan selama ia menjalani tugas pemerintahan.
Baca juga: Kronologi Elon Musk Mundur dari Pemerintahan AS, Berawal Kecewa dengan Trump
Pengunduran diri Musk berlangsung tanpa seremoni. Ia disebut tidak sempat bertemu langsung dengan Presiden Trump sebelum memutuskan hengkang dari posisinya. Seorang sumber menyebutkan, keputusan ini diambil di tingkat staf senior pemerintahan.
Langkah tersebut diambil hanya sehari setelah Musk mengkritik RUU perpajakan andalan pemerintahan Trump.
Ia menyebut rancangan undang-undang tersebut terlalu mahal dan berpotensi merusak capaian DOGE. Pernyataan itu disebut menimbulkan ketegangan di internal Gedung Putih, terutama di kalangan staf senior.
Baca juga: Elon Musk Mundur dari Pemerintahan Trump, Apa Penyebabnya?
Selama bertugas di pemerintahan, Musk kerap menarik perhatian publik dengan gaya kepemimpinannya yang tidak konvensional.
Pada Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) Februari lalu, Musk tampil dengan mengacungkan gergaji mesin berwarna merah metalik sambil menyebutnya sebagai “gergaji mesin untuk memangkas birokrasi”.
Sejak awal, Musk menjanjikan efisiensi besar-besaran di tubuh pemerintahan federal, dengan target penghematan hingga 2 triliun dollar AS.
DOGE mengklaim telah berhasil menghemat sekitar 175 miliar dollar AS. Namun, angka tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.
Musk juga secara terbuka menyampaikan ketidaksukaannya terhadap aparatur sipil negara.
Baca juga: Dadakan, Gedung Putih Umumkan Elon Musk Keluar dari Pemerintahan Trump
Ia sempat menyatakan bahwa pencabutan kebijakan kerja dari rumah yang diberlakukan saat pandemi Covid-19 akan memicu gelombang pengunduran diri sukarela, yang menurutnya akan disambut baik.
Namun, dukungan terhadap Musk di kalangan pejabat kabinet mulai berkurang seiring waktu. Beberapa menteri bahkan mulai menolak usulan pemangkasan pegawai yang diajukan Musk.
Presiden Trump sendiri pada awal Maret lalu mengingatkan bahwa keputusan mengenai kepegawaian tetap menjadi wewenang para menteri, bukan Musk.
Musk diketahui sempat bersitegang dengan sejumlah pejabat tinggi, seperti Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Perhubungan Sean Duffy, dan Menteri Keuangan Scott Bessent.