Jakarta – Menyusuri kekayaan kuliner Nusantara memang tak pernah habis menghadirkan kejutan, apalagi jika berbicara tentang warisan cita rasa yang diturunkan dari generasi ke generasi. Di antara gemerlapnya pariwisata dan budaya yang memesona, Bali bukan hanya dikenal sebagai pulau dewata dengan panorama alam yang memikat, tetapi juga sebagai penjaga tradisi kuliner yang khas dan sarat makna.Salah satu warisan tersebut adalah jaje Bali, sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut aneka kue tradisional Bali yang tidak hanya menggoda dari segi penampilan, tetapi juga menyimpan filosofi mendalam dan rasa autentik yang menggugah lidah.Cicipi keunikan rasa jaje Bali, maka seolah-olah Anda sedang menelusuri lorong waktu yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan melalui sepotong kue. Dalam setiap sajian jaje Bali, terselip kehangatan tradisi, keharmonisan alam, dan kecintaan masyarakat Bali terhadap budaya mereka.Tak berlebihan jika dikatakan bahwa jaje Bali bukan sekadar kudapan manis, melainkan wujud kecil dari jiwa Bali itu sendiri. Di antara sekian banyak jenis jaje Bali, ada beberapa nama yang paling sering mencuri perhatian dan menciptakan kesan tak terlupakan bagi siapa pun yang mencicipinya, seperti jaje laklak, jaje klepon, dan jaje dadar gulung.Jaje laklak, misalnya, merupakan kue berbentuk bulat pipih yang terbuat dari adonan tepung beras dicampur santan dan sedikit air daun pandan untuk memberikan aroma yang khas. Kue ini dimasak di atas cetakan tanah liat yang menyerupai wajan kecil, menghasilkan tekstur lembut dan bagian pinggir yang renyah.Biasanya, laklak disajikan dengan parutan kelapa muda dan siraman gula merah cair yang legit. Satu gigitan jaje laklak akan mempertemukan tekstur yang kontras namun harmonis, rasa manis yang lembut, dan sensasi smoky dari proses pembakarannya.Rasanya tidak hanya mengenyangkan perut, tetapi juga memuaskan jiwa seperti pelukan hangat dari masa kecil yang penuh kenangan. Laklak adalah simbol keseimbangan antara kesederhanaan dan kenikmatan, serta menjadi bagian penting dalam berbagai upacara adat sebagai persembahan kepada para dewa maupun leluhur.Sementara itu, jaje klepon, yang mungkin terdengar tidak asing bagi sebagian masyarakat luar Bali karena kemiripannya dengan klepon dari daerah lain, memiliki ciri khas tersendiri dalam cita rasa dan cara penyajiannya. Jaje klepon Bali umumnya berukuran lebih kecil dan dibalut dengan parutan kelapa yang lebih kasar, memberikan tekstur yang unik saat dikunyah. Isian gula merahnya yang meleleh di mulut menciptakan ledakan rasa manis alami, seolah menggambarkan kejutan-kejutan kecil dalam hidup yang patut disyukuri.Kue ini sering kali menjadi simbol kebahagiaan dalam upacara pernikahan atau perayaan kelahiran, menyiratkan harapan agar hidup selalu dipenuhi kemanisan dan keberkahan. Kelezatan jaje klepon tak hanya terletak pada rasanya, melainkan juga pada cara menikmatinya yang mengajak kita untuk lebih pelan dan sadar, karena bila tergesa menggigit, gula merah cair di dalamnya bisa tumpah dan membuat Anda kehilangan sensasi terbaik dari kue ini.Maka dari itu, jaje klepon mengajarkan tentang kesabaran dan penghargaan terhadap momen sederhana yang membawa kebahagiaan. Tak kalah menarik adalah jaje dadar gulung, sebuah kue tradisional yang menawan dengan warna hijau alami dari daun pandan atau suji, dan aroma yang menyenangkan sejak pertama kali disajikan.Kulit dadar gulung yang tipis dan lembut membungkus isian unti kelapa, yakni kelapa parut yang dimasak bersama gula merah hingga menjadi lengket dan beraroma karamel. Dadar gulung ini sering dihidangkan dalam acara adat maupun sebagai teman santai di sore hari bersama secangkir teh atau kopi Bali.Meski bentuknya sederhana, jaje dadar gulung mengandung filosofi mendalam mengenai keutuhan dan perlindungan kulit yang membungkus menggambarkan perlindungan dari orang tua kepada anak, sementara isian manisnya melambangkan kasih sayang dan kehangatan keluarga.Proses pembuatannya pun membutuhkan ketelatenan dan perhatian terhadap detail, dari membuat kulit yang tidak mudah robek hingga menakar isian agar tetap seimbang dan mudah digulung. Dalam setiap gulungan dadar, terselip cerita tentang peran perempuan Bali di dapur, tentang cinta yang diwujudkan melalui kerja tangan, dan tentang keindahan dalam kesederhanaan.Penulis: Belvana Fasya Saad
Fakta Unik Jaje, Jajanan Tradisional Bali Wajib Dicoba

Tag:Breaking News