Home / REGIONAL / Warga Berbondong-bondong Cari Emas di Sungai Keboireng Tulungagung, Kades Ungkap Awal Mulanya

Warga Berbondong-bondong Cari Emas di Sungai Keboireng Tulungagung, Kades Ungkap Awal Mulanya

TULUNGAGUNG, Fenomena menarik terjadi di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Penemuan butiran emas di sungai telah memicu kedatangan warga yang berbondong-bondong untuk mencari peruntungan.

Peristiwa ini bermula sekitar dua bulan lalu, ketika dua orang dari Kediri secara tidak sengaja menemukan keberadaan emas di sungai Desa Keboireng.

Baca juga: Pria Serabutan Temukan Emas Saat Ikut Tren Tetangga Mendulang di Sungai Tulungagung

Kepala Desa Keboireng, Supirin, mengatakan, fenomena ini bermula dari dua orang asal Kediri yang awalnya dicurigai warga sedang melakukan sesuatu di sungai.

Setelah didesak, dua orang itu mengakui sedang mencari emas.

Hal itu kemudian menyebar luas melalui media sosial, yang kemudian menarik minat warga dari berbagai kecamatan, seperti Kecamatan Tanggung Gunung, Ngunggahan, dan Besuki Tulungagung untuk ikut mencari butiran emas.

Baca juga: Berbondong-bondong Cari Emas di Sungai Keboireng, Warga Tulungagung: Ternyata Sulit, Ukurannya Sangat Kecil

Bahkan, sejumlah warga asal Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, juga mendatangi lokasi untuk ikut mendulang emas.

“Sebenarnya itu kalau orang Desa Keboireng sudah tahu asal mula ada emas di sungai Keboireng itu,” ujar Kepala Desa Keboireng, Supirin, di kantornya, Rabu (28/06/2025).

Menanggapi fenomena ini, Pemerintah Desa Keboireng mengambil sikap hati-hati.

Meskipun tidak ada aturan atau batasan khusus yang diterapkan, pemerintah desa memberikan beberapa imbauan.

Pemerintah desa mengimbau agar warga tidak menggali di tebing sungai yang berpotensi merusak jalan dan lingkungan sekitar.

Pemerintah desa juga menegaskan bahwa pencarian emas di sungai diperbolehkan selama tidak merugikan warga dan lingkungan.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *