Jakarta – Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan layanan pendorong kursi roda resmi bagi jemaah lansia dan penyandang disabilitas.Bagi yang membutuhkan, jemaah bisa menghubungi petugas terkait, baik petugas kloter maupun petugas sektor.Hal ini disampaikan Kepala Bidang Layanan Lansia, Disabilitas dan Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah (PKP2JH) PPIH Arab Saudi, Suviyanto. Menurutnya, layanan ini tersedia bagi lansia dan disabilitas yang ingin melaksanakan umrah wajib.Dia menjelaskan, jika ingin menggunakan jasa pendorong kursi roda tersebut, jemaah haji melapor kepada ketua kloter. Kemudian, ketua kloter lapor ke ketua sektor dan ketua sektor lapor kepada kepala daker melalui Kepala Seksi Layanan Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas. Selanjutnya Kasi Layanan Lansia dan Disabilitas berkomunikasi dengan Petugas Sektor Khusus Masjidil Haram Makkah.Suviyanto mengatakan, titik kumpul layanan jasa pendorongan kursi roda berada di terminal, tepatnya di Jabal Kakbah dan Syib Amir.”Selanjutnya jemaah yang sudah berada di titik kumpul bertemu dengan Petugas di Pos Sektor Khusus Masjidil Haram untuk difasilitasi jasa penyedia kursi roda resmi,” jelas Suviyanto mengutip laman Kemenag Sulbar, Selasa (27/5/2025). Layanan jasa kursi roda resmi untuk umrah ini memiliki tarif khusus. Untuk paket Thawaf dan Sai (full umrah) senilai 250 SAR atau sekitar Rp1 juta. Sementara, untuk Thawaf /Sai saja senilai 100 SAR atau sekitar Rp432.000.Suviyanto menambahkan, bagi jemaah haji lansia dan penyandang disabilitas yang membutuhkan kursi roda, dapat menghubungi ke Petugas Sektor.”Di sektor sudah disediakan kursi roda, dapat dipakai dan dikembalikan lagi setelah selesai ibadah,” kata Suviyanto. Inovasi layanan lansia juga dilakukan dalam pelaksanaan Ibadah di Masjid Nabawi Madinah Al Munawarah, yaitu ibadah di Raudhah.”Prosedurnya, jemaah haji melapor ke ketua kloter, ketua kloter lapor ke sektor, lalu sektor lapor ke daerah kerja melalui Kasi Bimbingan Ibadah. Lalu Bimbad ini berkoordinasi dengan seksus Masjid Nabawi untuk mengantar jemaah tersebut ke Raudhah,” jelasnya.Suviyanto mengatakan, lansia dan penyandang disbilitas diberikan kartu kendali sehingga jemaah dapat terlayani dengan baik.”Dengan begitu, kami dapat mendata jemaah lansia yang akan mendapatkan pelayanan khusus,” katanya. Layanan lansia dan penyandang disabilitas diberikan sejak jemaah tiba di Bandara Arab Saudi, baik di Madinah dan Jeddah. Begitu pula layanan akomodasi hotel selama di Madinah dan Makkah.Layanan tersebut diberikan oleh layanan lansia dan disabilitas di Daker Bandara, Daker Makkah dan Daker Madinah sejak Pra Armuzna, Armuzna dan Pasca Armuzna.”Bentuk layanan jemaah haji lansia dan disabilitas antara lain adalah kebutuhan fisiknya yaitu makan, minum, penggantian popok, memandikan dan lain-lainya. Tak hanya itu, kami juga sentuh psikologi untuk selalu tenang dalam beribadah,” kata Suviyanto.Perlu diketahui bahwa berdasarkan data Siskohat, jemaah haji lansia berjumlah 47.384 dengan rentang usia 65 sampai dengan 100 tahun ke atas.Menjelang Armuzna ini, Suviyanto mengimbau kepada jemaah Lansia dan disabilitas agar senantiasa mendahulukan ibadah wajibnya daripada ibadah Sunnah.”Mengingat cuaca ekstrem sangat panas, maka kami harapkan agar jemaah tidak banyak beraktivitas di luar hotel,” pesannya.Sebaliknya, Suviyanto meminta jemaah untuk fokus pada persiapan ibadah Armuzna. “Kami imbau kepada lansia kalau membutuhkan apa-apa, agar senantiasa berkoordinasi dengan petugas, supaya tidak dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” tutupnya.
PPIH Siapkan Jasa Dorong Kursi Roda Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas, Berapa Tarifnya?

Tag:Breaking News