Jakarta Generasi muda dinilai perlu memiliki strategi dalam mengelola keuangan. Pentingnya pengelolaan keuangan bagi gen Z khususnya agar siap menghadapi berbagai risiko dan memastikan kekokohan finansial di masa depan. Hal tersebut diungkapkan Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen. Dia menyatakan bahwa di tengah kondisi ekonomi saat ini, anak muda perlu melakukan mitigasi risiko yang tepat dengan menetapkan tujuan keuangan jangka pendek, menengah hingga jangka panjang.“Dalam mengelola keuangan ini, dengan penghasilan yang dimiliki, kita juga perlu menyusun alokasi keuangan, menyiapkan dana darurat setara 3-6 bulan pengeluaran, termasuk menyiapkan memiliki proteksi asuransi maupun investasi secara bijak,” kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (26/5/2025).Dia pun memberikan tips mengelola keuangan dengan metode pembagian, seperti untuk kebutuhan harian (40%), biaya sosial/donasi (10%), dana darurat, asuransi, tabungan, investasi (20%), dan pembayaran utang (maksimal 30%).Strategi pengelolaan keuangan ini dapat terlaksana, jika anak muda juga dibekali dengan literasi finansial termasuk asuransi. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang dirilis oleh OJK dan BPS, menunjukan Indeks Literasi Keuangan mencapai 66,46%, sedangkan Indeks Literasi Asuransi sebesar 45,45% atau naik dari 36,90% pada tahun 2024. Dengan literasi keuangan dan asuransi yang terus mengalami peningkatan, diikuti inklusi keuangan termasuk perlindungan asuransi baik jiwa maupun kesehatan, maka akan mendukung terwujudnya generasi muda yang tangguh secara fisik, mental, dan finansial nya.Karin juga menggarisbawahi realita yang dihadapi generasi muda saat ini, seperti baru mencari atau mulai meniti karir sehingga belum memiliki kestabilan keuangan, hingga gangguan dari sisi kesehatan juga tidak dapat diabaikan. Ketika anak muda sedang semangat-semangatnya mengejar karir, seringkali menjadi kurang berolahraga dan makan yang tidak teratur, sehingga rentan terkena penyakit. Apalagi saat ini biaya berobat akibat inflasi medis yang diprediksi mencapai 19% pada 2025 (Laporan Tren Kesehatan Mercer Marsh Benefits1). Prudential Indonesia sendiri mencatat bahwa berdasarkan data klaim perusahaan tahun 2024, biaya pengobatan di rumah sakit semakin tinggi untuk penyakit-penyakit yang sering menyerang anak muda saat ini, antara lain demam berdarah mencapai rata-rata Rp19 juta atau naik 26%, tifus mencapai Rp16 juta atau meningkat 78%, usus buntu mencapai Rp63 juta atau meningkat sekitar 14%.Oleh karena itu, dalam menjawab berbagai tantangan ini, Prudential Indonesia mendukung anak muda dalam mempersiapkan masa depan yang aman, sehingga menjadi generasi Indonesia yang lebih sehat, produktif, dan mandiri secara finansial melalui
Tips Kelola Keuangan bagi Gen Z, Ini Hitungan untuk Belanja hingga Investasi

Tag:Breaking News