JAKARTA, Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan, smelter PTFI di Gresik bisa memproduksi 600.000 ton katoda tembaga hingga Desember 2025.
Saat ini, smelter di Gresik sudah mulai beroperasi kembali dan dalam tiga pekan mendatang sudah bisa memproduksi katoda tembaga.
“Smelter Freeport sudah mulai beroperasi dan kira-kira tiga minggu dari sekarang akan mulai produksi katoda tembaga lagi,” ujar Tony di acara “Energi dan Mineral Forum 2025” di Jakarta, Senin (26/5/2025).
“Akhir tahun akan mulai (produksi) kapasitas penuh, yaitu 500.000 sampai 600.000 ton (katoda) tembaga,” tambah dia.
Baca juga: China Incar Smelter, Manufaktur, dan Energi di Indonesia
Tony pun menyampaikan bahwa saat ini smelter PTFI di Gresik sudah mulai memasukkan konsentrat tembaga ke dalam tungku pembakaran (furnace).
“Furnace-nya sedang membakar. Ya doanya mudah-mudahan itu bisa terus berlanjut tanpa ada insiden apapun,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Tony juga menyampaikan produksi emas dari olahan lumpur anoda smelter PTFI dan PT Smelting yang diperkirakan mencapai 32 ton hingga akhir 2025.
Untuk produksi emas, PTFI akan mengolah lumpur anoda mulai dengan kapasitas 40 persen di bulan Juni, lalu meningkat menjadi 50 persen di bulan Juli.
Diberitakan sebelumnya, PTFI menyatakan telah menyelesaikan perbaikan smelter tembaga di Gresik dan akan beroperasi penuh pada akhir Juni 2025.
Smelter Freeport yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, tersebut sempat mengalami kebakaran pada Oktober 2024 lalu.
Chairman of the Board Freeport McMoRan Richard C. Adkerson pun sudah turun langsung ke Gresik untuk memastikan kelancaran beroperasinya smelter. Tinjauan ini didampingi oleh Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.
Baca juga: Perbaikan Rampung, Bos Freeport McMoRan Cek Langsung Smelter Gresik