Home / HEALTH / 1 dari 4 Perempuan Alami Menstruasi Berat, Tapi Tak Sadari Gangguannya

1 dari 4 Perempuan Alami Menstruasi Berat, Tapi Tak Sadari Gangguannya

Menstruasi berat atau dalam istilah medis disebut Perdarahan Menstruasi Berat (PMB) masih sering dianggap wajar oleh sebagian perempuan. Padahal, kondisi ini dapat mengganggu kualitas hidup dan berisiko menimbulkan komplikasi kesehatan serius.

Dokter Kandungan dan Ahli Fertilitas Endokrinologi Reproduksi FKUI RSCM, dr. Achmad Kemal Harzif, Sp.OG, Subsp. FER, mengungkapkan bahwa satu dari empat perempuan berpotensi mengalami PMB atau heavy menstrual bleeding (HMB).

“Normalnya (menstruasi) memang hanya 80 cc total lima hingga tujuh hari terserah berapa hari menstruasinya, normalnya paling antara 4-8 hari. Kalau udah lewat delapan hari itu sudah memanjang,” ujar dokter Kemal dikutip dari ANTARA, Senin (26/5/2025).

Baca juga: Dokter Ungkap 3 Ciri Menstruasi Sehat yang Perlu Diperhatikan Perempuan

PMB terjadi ketika darah menstruasi keluar dalam jumlah berlebihan, melebihi batas normal, dan menimbulkan gangguan fisik, emosional, hingga finansial bagi perempuan.

Menurut dr. Kemal, gejala PMB meliputi:

Baca juga: Deteksi Kanker Payudara, Lakukan Sadari Setiap Siklus Menstruasi

Sayangnya, tidak semua perempuan menyadari bahwa kondisi tersebut tergolong sebagai gangguan medis. Dokter Kemal menjelaskan, sebanyak 47 persen perempuan percaya bahwa PMB adalah bagian normal dari menstruasi.

Ia menambahkan bahwa sebanyak 39 persen perempuan juga tidak menyadari bahwa ada pilihan pengobatan yang tersedia untuk kondisi.

PMB bukan sekadar siklus haid yang lebih panjang atau deras. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu anemia atau defisiensi zat besi, yang menyebabkan tubuh mudah lelah, tampak pucat, bahkan sesak napas. Dalam jangka panjang, risiko masalah kardiovaskular juga dapat meningkat.

Dampak lain yang bisa muncul akibat PMB antara lain:

Baca juga: Apa Efek Berhubungan Intim Saat Menstruasi? Ini Penjelasannya…

Meski terdengar serius, PMB masih bisa ditangani. Menurut dr. Kemal, pilihan terapi akan disesuaikan dengan kondisi pasien, termasuk rencana kehamilan.

Bagi pasien yang sedang merencanakan kehamilan, dokter dapat memberikan manajemen medis seperti:

LNG IUS merupakan perangkat berukuran kecil menyerupai huruf T yang diaplikasikan ke dalam rahim dengan melepaskan hormon secara perlahan di dalam rahim, untuk mencegah penebalan dinding rahim dan berfungsi mengurangi perdarahan.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *