JAKARTA, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Pangan, Zulkifli Hasan, menyinggung gaya kerja cepat ala Komando Pasukan Khusus (Kopassus) saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-52 Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Senin (27/5/2025).
Menurut Zulkifli, keberhasilan pemerintah dalam mempercepat upaya mewujudkan swasembada pangan tidak lepas dari komitmen serta kesederhanaan dalam mengeksekusi kebijakan.
Baca juga: HUT ke-52, HNSI Soroti Peran Nelayan dalam Ketahanan Pangan Nasional
Ia bahkan menyebut capaian itu melampaui target yang telah ditetapkan Presiden.
“Targetnya dua tahun, alhamdulillah enam bulan selesai. Mas Pram ini kadang-kadang seperti Kopassus kita,” ujar Zulkifli, yang disambut tepuk tangan para peserta acara.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung lambannya birokrasi di Indonesia yang kerap kali berbelit-belit, sehingga memperlambat pelaksanaan kebijakan di lapangan.
“Kenapa kita enggak maju-maju? Karena rumit, ruwet, berliku-liku. Kalau rumit, pasti ada moral hazard di situ,” kata Zulkifli.
Ia lantas memaparkan sejumlah program strategis pemerintah di sektor pangan dan kelautan.
Program tersebut di antaranya pembentukan 10.000 koperasi desa nelayan, pembangunan kampung-kampung nelayan, serta budidaya perikanan di lahan bekas tambak yang tidak lagi produktif.
Baca juga: Teluk Jakarta Tercemar Limbah, Nelayan: Dulu Jarum Jatuh Aja Bisa Terlihat
Zulkifli memastikan seluruh program tersebut akan dieksekusi dengan cepat.
“Kopassus bisa kalah cepat dari kita. Koperasi desa merah putih ini pembentukannya selesai 12 Juli, dan pada 28 Oktober sudah jadi barangnya,” ungkapnya.
Pemerintah, lanjut Zulkifli, juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 triliun pada tahun ini untuk pembangunan kampung nelayan di berbagai wilayah.
