Yogyakarta – Wedang uwuh, minuman tradisional asal Yogyakarta yang terbuat dari campuran rempah sisa pengolahan jamu, kini menjelma menjadi tren kesehatan global. Awalnya dianggap sebagai minuman kelas rendah, wedang uwuh kini diburu karena khasiatnya sebagai imun booster dan antioksidan alami.Mengutip dari berbagai sumber, wedang uwuh secara harfiah berarti minuman sampah dalam bahasa Jawa. Dinamakan demikian karena bahan bakunya berasal dari sisa-sisa rempah seperti kayu secang, cengkih, kayu manis, jahe, dan serai yang tidak terpakai dalam produksi jamu.Masyarakat Jawa zaman dulu memanfaatkan bahan-bahan ini dengan menyeduhnya menjadi minuman penghangat tubuh. Asal-usul wedang uwuh tidak lepas dari budaya hemat masyarakat Jawa yang enggan membuang bahan masih bisa dimanfaatkan.Catatan sejarah menyebutkan, wedang uwuh sudah ada sejak abad ke-19 di daerah Bantul, Yogyakarta. Awalnya, minuman ini hanya dikonsumsi oleh kalangan pekerja kasar dan petani sebagai teman istirahat.Perubahan status wedang uwuh mulai terjadi pada dekade 2000-an. Penelitian dari Universitas Gadjah Mada mengungkap kandungan antioksidan tinggi dalam kayu secang, bahan utama wedang uwuh.Temuan ini memicu minat kalangan kesehatan terhadap minuman tradisional tersebut. Kandungan flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri dalam rempah wedang uwuh terbukti memiliki efek antiinflamasi dan imunomodulator.Beberapa kafe di Yogyakarta mengusung konsep jamu kekinian dengan menyajikan wedang uwuh dalam kemasan botol siap minum. Tahun 2018, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memasukkan wedang uwuh dalam daftar oleh-oleh khas Indonesia yang dipromosikan ke pasar internasional. Ekspansi wedang uwuh ke pasar global mulai terlihat nyata sejak 2020. Pandemi COVID-19 meningkatkan permintaan akan minuman herbal penunjang imunitas.Catatan Kementerian Perdagangan menunjukan peningkatan ekspor rempah wedang uwuh sebesar 35% pada periode 2020-2022. Negara tujuan utama meliputi Jepang, Korea Selatan, dan Belanda.Wedang uwuh di luar negeri kerap dipasarkan sebagai Javanese herbal tea atau Indonesian immune tea. Beberapa kedai teh premium di Amsterdam dan Tokyo sudah menyajikannya sebagai minuman spesial dengan harga setara 50 ribu rupiah per gelas.Universitas Harvard pada 2021 memasukkan wedang uwuh dalam kajian tentang minuman tradisional dunia yang memiliki potensi kesehatan. Penelitian tersebut menyoroti aktivitas antimikroba dari kombinasi rempah dalam wedang uwuh.Penulis: Ade Yofi Faidzun
Wedang Uwuh, dari Minuman Sisa Rempah Jadi Tren Kesehatan Dunia

Tag:Breaking News