Home / REGIONAL / Pertamina Sebut Kelangkaan BBM di Bengkulu karena Pendangkalan Alur, Gubernur: Bukan Sekadar soal Itu…

Pertamina Sebut Kelangkaan BBM di Bengkulu karena Pendangkalan Alur, Gubernur: Bukan Sekadar soal Itu…

JAKARTA, Kota Bengkulu mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Minggu (25/5/2025), dengan antrean panjang terlihat di berbagai Stasiun Pengisian BBM (SPBU).

Salah satu SPBU yang paling terpengaruh adalah SPBU Tebeng, di mana antrean kendaraan mencapai panjang 2 kilometer.

Fauzan, perwakilan Pertamina wilayah Bengkulu, menjelaskan bahwa kelangkaan ini disebabkan oleh terbatasnya suplai BBM yang saat ini hanya bisa dilakukan melalui jalur darat dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, dan Jambi.

Baca juga: Belajar dari Kelangkaan BBM di Balikpapan, Wali Kota Samarinda Evaluasi Sistem Pengawasan SPBU

Hal ini terjadi karena kapal pengangkut BBM tidak dapat bersandar di Pelabuhan Pulau Baai akibat pendangkalan alur.

“Distribusi dari Palembang ke Lubuk Linggau memakai kereta, tapi saat ini ada kendala operasional. Dampaknya, stok di Lubuk Linggau kosong,” jelas Fauzan.

Ketua Umum DPP Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven, menyatakan bahwa kelangkaan BBM terjadi hampir di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.

Baca juga: 3 Bocah Melarikan Truk di Padang, Aksi Berakhir Setelah Kehabisan BBM

Menurutnya, hal ini disebabkan oleh terhentinya distribusi melalui jalur laut akibat pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai yang telah berlangsung hampir dua bulan terakhir.

“Kami dari para pengusaha Pertashop mengalami hal yang lebih parah, yakni mengalami keterlambatan pengantaran BBM 7-14 hari dari semula H+1,” ujarnya.

Steven menambahkan bahwa pengantaran BBM kini dilakukan melalui jalur darat dari provinsi tetangga, yang memakan waktu lebih lama dan biaya operasional lebih tinggi.

Baca juga: BBM Langka di Bengkulu, Antrean di SPBU hingga 2 Km, Eceran Tembus Rp 30.000 Per Liter

“Pertamina telah berupaya maksimal, namun jumlah pasokan masih belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Bengkulu,” kata Steven.

Ia juga menekankan bahwa satu-satunya solusi jangka panjang adalah segera dilakukan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai agar kapal bermuatan besar, termasuk pengangkut BBM, bisa kembali masuk.

“Kami berharap Pelabuhan Pulau Baai segera kembali normal, sehingga BBM untuk Provinsi Bengkulu bisa kembali disuplai dari depot BBM Pulau Baai,” ujarnya.

“Ini bukan sekadar soal pendangkalan. Dulu waktu alur masih bagus pun, antrean tetap panjang. Jadi kita butuh solusi lebih menyeluruh,” kata Helmi.

Sebagai langkah tindak lanjut, Pemprov Bengkulu berencana mengirim surat resmi kepada Menteri BUMN dan Direksi Pertamina untuk meminta tambahan kuota BBM.

Baca juga: Update: 192 Rumah Rusak akibat Gempa di Kota Bengkulu, 800 Jiwa Terdampak

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *