Picky eater merupakan kondisi pilih-pilih makanan yang kerap terjadi pada anak.
Kondisi ini umumnya terjadi selama masa emas anak (golden age) pada usia 0-5 tahun. Pada periode yang sama, otak anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sekitar 80 persen dari keseluruhan.
“Sebagai orangtua, kita butuh strategi dalam memilih makanan yang sehat untuk anak, mengatasi picky eater,” kata dokter spesialis anak, Claudy Bunga Saing saat ditemui usai talkshow inspiratif di IKEA Mal Taman Anggrek, Kamis (22/5/2025).
Dokter Claudy menuturkan, anak seharusnya tidak dibiarkan mengonsumsi makanan yang sama dalam waktu lama karena bisa memicu picky eater.
Baca juga: 10 Tempat Makan di Malang dengan Playground Anak, Murah dan Seru
Ia membagikan tiga cara menghindari sekaligus mengatasi picky eater pada anak yang bisa diterapkan para orangtua berikut ini.
Pengenalan makanan pada anak harus dimulai sejak dini, saat anak sudah mampu menerima makanan pendamping air susu ibu (MPASI).
Menurut dokter Claudy, pemberian MPASI bisa dilakukan sejak anak usia enam bulan secara bertahap.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)
Anak usia 6-9 bulan bisa mengonsumsi MPASI sekitar 30 persen dari total konsumsi harian, sementara sisa 70 persennya tetap mengandalkan ASI.
Selanjutnya, anak usia 9-12 bulan dapat mengonsumsi sekitar 50 persen MPASI dan 50 persen ASI.
“Nah, anak usia di atas satu tahun sudah bisa diberikan 70 persen MPASI dan biasanya sudah dalam bentuk makanan keluarga,” jelas dokter Claudy.
Baca juga: MPASI 6 Bulan Pertama Menurut Buku Panduan Kemenkes, Bayi Makan Apa dan Berapa Kali Diberikan?
Artinya, makanan anak tidak lagi terbatas pada bubur saring yang superlembut, tetapi mulai beralih pada tekstur padat dan rasa beragam, seperti makanan yang dikonsumsi oleh keluarga di rumah.