Home / TREN / Makanan yang Perlu Dikonsumsi dan Dihindari Penderita Kanker Hati, Apa Saja?

Makanan yang Perlu Dikonsumsi dan Dihindari Penderita Kanker Hati, Apa Saja?

Secara umum, kanker hati disebabkan oleh virus Hepatitis A da Hepatitis B.

Walaupun begitu, berbagai faktor seperti genetik atau keturunan, paparan zat karsinogenik, dan gaya hidup juga dapat mengambil peran dalam perkembangan penyakit ini.

Dengan begitu, pola makan sebagai bagian dari gaya hidup perlu diperhatikan oleh para penderita kanker hati.

Mengonsumsi makanan bergizi dapat membantu mengurangi risiko kanker hati bagi semua orang dan mengurangi risiko yang lebih parah bagi penderitanya.

Di sisi lain, makanan tertentu justru dapat memperparah kondisi penyakit ini sehingga perlu dihindari.

Lantas, apa saja makanan yang perlu dikonsumsi dan dihindari penderita kanker hati?

Baca juga: Efektif Cegah Kanker Serviks, Berapa Biaya Vaksin HPV Tahun 2025?

Penderita kanker hati dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan zat yang dapat melindungi kesehatan hati.

Berikut beberapa makanan yang perlu dikonsumsi penderita kanker hati.

Penelitian oleh Journal of the National Cancer Institute pada tahun 2020 menyebutkan bahwa mengonsumsi ikan yang tinggi kandungan asam lemak tak jenuh ganda (n-3 PUFA) bermanfaat melindungi perkembangan Hepatocellular Carcinoma (HCC) pada penderita hepatitis B atau C.

HCC adalah jenis kanker hati yang menyerang sel utama penyusun jaringan organ hati, yaitu sel hepatosit.

Beberapa jenis ikan yang dimaksud adalah salmon, sarden, terubuk, dan makerel.

Dengan begitu, konsumsi ikan jenis ini dapat menurunkan risiko HCC dan memelihara kesehatan liver bagi penderita kanker hati.

Buah dan sayur memiliki kandungan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang tinggi.

Dengan begitu, mengonsumsi asupan ini secara rutin dapat bermanfaat mencegah terbentuknya penyakit kanker.

Selain itu, studi oleh The American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2023 menemukan bahwa sayur silangan dan selada memiliki potensi yang paling besar untuk mengurangi risiko kanker hati dan risiko kematian akibat penyakit hati kronis atau chronic liver disease (CLD).

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *