Home / NEWS / Beredar Video Suami Diduga Lakukan KDRT dan Paksa Istri Mengemis di Ciracas

Beredar Video Suami Diduga Lakukan KDRT dan Paksa Istri Mengemis di Ciracas

JAKARTA, Sebuah video yang diunggah akun Instagram @ciracasinfo, memperlihatkan seorang perempuan menangis tersedu-sedu di tengah jalan, wilayah Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Perempuan itu diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan dipaksa mengemis oleh suaminya.

Video itu memperlihatkan suasana menyedihkan terhadap wanita itu. Beberapa warga tampak mendekati pasangan suami-istri yang sedang bertikai.

Baca juga: Istri Denden Imadudin Mundur Jadi Saksi Sidang Kasus Judol Komdigi

Sang suami, yang terlihat menggendong seorang bayi sambil mengisap rokok, duduk tenang meski warga berusaha menegurnya.

“Bawa saja ke Dinas, daripada disiksa istrinya. Dipaksa mengemis,” terdengar suara perekam video memperingatkan.

Warga lain pun mencoba melerai, sementara si istri tak kuasa menahan tangis setelah dipisahkan dari suaminya. Kasus ini pun ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.

Wali Kota Jakarta Timur Munjirin menyampaikan, pria berinisial AG (38) yang disebut sebagai pelaku KDRT dalam video tersebut, memang kerap mengemis di wilayah Kelapa Dua Wetan.

Pria itu diketahui kerap membawa serta istri dan anaknya saat meminta-minta, bahkan disebut sering memaksa.

“Petugas langsung meluncur ke lokasi, sesampainya di lokasi petugas berkoordinasi dengan pihak RT dan keluarga AG, yaitu kakaknya. Diperoleh informasi bahwa AG terindikasi memiliki gangguan kejiwaan,” kata Munjirin saat dikonfirmasi, Minggu (25/5/2025).

Baca juga: Angka Kekerasan terhadap Jurnalis Meningkat dalam 3 Tahun Terakhir

Temuan ini diperkuat oleh hasil penelusuran tim Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) yang turut menangani kasus tersebut.

Munjirin menyebutkan, pihak Dinas Sosial segera membawa AG ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

“Hasil koordinasi dengan Kadis Sosial, dari dinas akan segera kita bawa ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit untuk kontrol, karena terindikasi sedikit gangguan kejiwaan,” ujarnya.

 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *