Home / REGIONAL / Remaja Diterkam Buaya di Jambi, BKSDA: Kewenangan Penanganan Buaya Kini di KKP

Remaja Diterkam Buaya di Jambi, BKSDA: Kewenangan Penanganan Buaya Kini di KKP

JAMBI, KOMPAS.comĀ – Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Agung Nugroho, mengonfirmasi bahwa kewenangan penanganan buaya kini telah beralih ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Perubahan ini terjadi setelah insiden tragis yang menimpa seorang anak laki-laki berinisial SA (14), yang diterkam buaya saat mandi di sungai Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, pada Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 14.10 WIB.

Agung menjelaskan bahwa meskipun penanganan konflik dengan satwa buaya kini sepenuhnya berada di bawah KKP, BKSDA tetap berperan sebagai pendukung di lapangan jika diperlukan.

“Buaya kewenangannya sudah di KKP, tapi kami posisi membantu di lapangan,” kata Agung melalui pesan singkat pada Sabtu malam.

Baca juga: Anak yang Diterkam Buaya di Sungai Jambi Ditemukan dalam Kondisi Tak Utuh

Perubahan kewenangan ini sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2024, yang secara resmi mengalihkan pengelolaan satwa liar perairan, termasuk buaya, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ke KKP.

Dengan demikian, KKP kini bertanggung jawab untuk mengelola buaya di perairan, melindungi mereka dari ancaman, menangani konflik antara buaya dan manusia, serta melakukan penelitian dan konservasi.

Meskipun pengelolaan buaya berada di lembaga lain, Agung menegaskan bahwa pihaknya akan tetap membantu dalam penanganan konflik dan pemantauan populasi. “Kita tetap bantu di lapangan,” ujarnya.

Agung juga menyoroti bahwa interaksi negatif antara satwa dan manusia sering kali disebabkan oleh perubahan habitat, yang berdampak pada pola pencarian mangsa oleh satwa.

Oleh karena itu, BKSDA mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di sungai.

Insiden penerkaman buaya terhadap anak remaja tersebut terjadi saat SA dan temannya, MR (16), bermain dan berenang di sungai.

Kapolsek Sadu, AKP Edi Siswanto, menjelaskan bahwa peristiwa bermula ketika SA naik ke atas jembatan dan meminta MR untuk melempar bola ke tengah sungai.

Setelah bola dilempar, SA melompat ke dalam sungai, namun lama tidak muncul ke permukaan.

Ketika terlihat, tubuhnya sudah berada di dalam mulut buaya.

Baca juga: Seorang Anak Diterkam Buaya di Jambi, Basarnas Dikerahkan ke Lokasi

MR yang panik segera melapor kepada warga setempat.

Pencarian pun dilakukan secara bersama-sama dengan bantuan TNI-Polri, Polairud, dan warga lokal, menyisir setiap jengkal sungai.

“Pencarian belum menemukan hasil, karena hujan cukup lebat,” tutup Edi.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *