PYONGYANG, Sebuah citra satelit mengungkap keparahan dampak kecelakaan kapal perang Koera Utara yang membuat Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un murka.
Dalam citra satelit yang dirilis Open Source Centre dalam akun X @osc_london pada Jumat (23/5/2025), tampak kapal tersebut tenggelam sebagian.
Beberapa permukaan kapal perusak kelas Choe Hyon seberat 5.000 ton tersebut ditutupi terpal berwana biru.
Baca juga: Usai Kecelakaan Kapal yang Bikin Kim Jong Un Murka, Korea Utara Ungkap Nama Pejabat
Bagian buritan kapal tampak lebih rendah dari permukaan air di galangan kapal di Chongjin, tempat kecelakaan terjadi pada Rabu (21/5/2025).
Kecelakaan tersebut sampai membuat Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un murka dan mengancam akan menghukum pejabat yang bertanggung jawab.
Pada Jumat, media resmi KCNA melaporkan bahwa manajer galangan kapal di Chongjin, Hong Kil Ho, dipanggil oleh penegak hukum. Meski demikian, tidak jelas apakah Hong Kil Ho akan dihukum kemudian hari.
Kim Jong Un menyaksikan langsung keseluruhan kecelakaan yang terjadi, lalu menumpahkan kemurkaannya.
Baca juga: Rusia Bangun Jembatan Jalan Raya Pertama Menuju Korea Utara
Dia berujar, para pejabat yang bertanggung jawab akan dintindak dalam rapat pleno Komite Sentral Partai yang akan diselenggarakan bulan depan.
Meski demikian, dia tidak merinci hukuman apa yang menanti mereka.
Kim Jong Un mengatakan, kecelakaan tersebut merupakan tindakan kriminal yang disebabkan oleh kecerobohan. Kesalahan tersebut, tambahnya, tidak bisa dia terima.
Bahkan, dia menuturkan, kecelakaan tersebut sangat merusak martabat dan kebanggaan bangsa dalam sekejap, sebagaimana dilansir BBC.
Baca juga: Korut Panggil Manajer yang Bikin Kim Jong Un Marah Saat Peluncuran Kapal Perang
KCNA menyampaikan, investigasi telah digelar untuk mencari tahu penyebab kecelakaan kapal perusak seberat 5.000 ton tersebut.
Media tersebut sebelumnya memberitakan pada Kamis bahwa kecelakaan tersebut menimbulkan beberapa bagian bawah kapal hancur.
Akan tetapi, KCNA dalam laporan terbarunya pada Jumat menyatakan kerusakannya tidak serius.
Media tersebut menambahkan, pemeriksaan bawah air dan pemeriksaan internal yang dilakukan mengonfirmasi bahwa, tidak seperti pengumuman awal, tidak ada lubang di bawah kapal perang.