MALANG, Universitas Brawijaya (UB) secara resmi membuka Brawijaya Career Expo 2025 pada Sabtu (24/5/2025) di Gedung Samantha Krida UB, Kota Malang, Jawa Timur.
Kegiatan yang berlangsung hingga Minggu (25/5/2025) ini menjadi ajang bagi para pencari kerja untuk terhubung langsung dengan dunia usaha dan industri.
Sebanyak 46 perusahaan dan institusi, baik nasional maupun internasional, berpartisipasi dengan menawarkan ratusan peluang karier dan beragam kesempatan beasiswa.
Baca juga: Tutup Job Fair 2025, Wamenaker Apresiasi Perusahaan yang Sediakan 52.476 Lowongan Kerja
Brawijaya Career Expo 2025 ini bersifat gratis dan terbuka untuk umum.
Calon pencari kerja yang ingin mengikuti kegiatan ini diwajibkan mendaftar terlebih dahulu dengan membuka situs https://careerexpo.ub.ac.id/.
Selanjutnya, memilih pilihan “ambil tiket” dan mengisi data diri.
Pendaftaran melalui situs tersebut hanya untuk pembuatan dan pengiriman tiket masuk, bukan berarti telah mengirimkan lamaran pekerjaan.
Data pendaftar akan disimpan sebagai arsip dan tidak secara otomatis dibagikan ke semua perusahaan peserta.
Tiket bersifat pribadi dan tidak dapat digunakan oleh orang lain karena petugas akan mencocokkan foto dengan pengunjung saat pemindaian di pintu masuk.
Para pencari kerja diimbau untuk mempersiapkan dokumen lamaran kerja yang relevan (CV, surat lamaran, portofolio, dll) karena beberapa perusahaan mungkin melakukan proses seleksi awal di tempat.
Baca juga: Cerita Eks Manajer Ritel Berjuang Cari Pekerjaan Baru di Job Fair Kemenaker …
Selain bursa kerja, terdapat seminar karier dari presentasi perusahaan yang memberikan informasi lebih detail terkait lowongan kerja yang sedang dibuka.
Rektor UB, Prof Widodo mengatakan, peran penting Brawijaya Career Expo dalam menjembatani kebutuhan industri dengan potensi lulusan perguruan tinggi.
“Ini menjadi bagian penting untuk menemukan antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri,” ujar Prof Widodo.
Ia berharap, para alumni dan calon lulusan dapat memanfaatkan momen ini untuk berdiskusi mengenai potensi kerja sama serta spesifikasi lulusan yang dibutuhkan oleh masing-masing sektor.
“Yang menarik juga bahwa hari ini juga diikuti oleh tidak hanya dunia usaha dan industri, tetapi ada konsulat jenderal, itu juga hadir, konsul Jepang, kemudian beberapa lembaga pemberi beasiswa juga hadir. Ini saya kira luar biasa,” ujarnya.