Seorang wanita di China (48) mengalami patah tulang hanya karena membalikkan badan di tempat tidur, setelah bertahun-tahun menghindari paparan sinar Matahari.
Kasus ini diketahui ketika dokter yang bertugas di unit gawat darurat Rumah Sakit Pengobatan Tradisional China XinDu, Long Shuang menceritakan kejadian tidak biasa tersebut pada 14 Mei 2025.
Menurut Long, wanita asal Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya, yang namanya tidak disebutkan itu telah menghindari paparan sinar Matahari sejak kecil.
Dia juga diketahui jarang mengenakan baju lengan pendek di luar ruangan dan selalu mengoleskan tabir surya, dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Kamis (22/5/2025).
Meskipun masih belum jelas apakah dia atau keluarganya pernah menyuarakan keprihatinan tentang kebiasaannya yang sangat menghindari sinar Matahari, namun dampaknya menjadi serius setelah cedera yang dialaminya.
Baca juga: Bos Perusahaan Chip Raksasa China Dijatuhi Hukuman Mati akibat Korupsi
Saat masuk rumah sakit, tes medis mengungkapkan bahwa kadar vitamin D-nya sangat rendah, yang mempercepat resorpsi tulang dan menyebabkan osteoporosis parah.
Osteoporosis adalah kondisi di mana kepadatan dan massa tulang berkurang, membuat tulang menjadi lebih rapuh dan rentan patah.
Sinar Matahari berperan penting dalam memungkinkan tubuh mensintesis vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang dan membantu penyerapan kalsium.
Adapun dengan menghindari sinar Matahari jangka panjang, hal ini dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, termasuk tulang yang melemah dan kekebalan tubuh yang menurun.
Tren perlindungan Matahari tengah populer di seluruh China. Para wanita secara ekstensif melindungi diri dari sinar Matahari menggunakan pelindung bertepi lebar, sarung tangan pelindung Matahari, masker wajah pendingin, dan hoodie ringan anti-UV berlapis-lapis.
Seiring dengan hal tersebut, para ahli menyuarakan kekhawatiran mereka tentang potensi risiko kesehatan yang terkait dengan penghindaran sinar Matahari yang berlebihan.
Baca juga: Strain Bakteri Baru yang Tak Pernah Ada di Bumi Ditemukan di Stasiun Luar Angkasa China
Kepala Ahli Bedah Tulang Belakang Ortopedi di Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Kedokteran Guangzhou, Jiang Xiaobing mengeluarkan peringatan dalam sebuah video daring.
“Sekarang sudah menjadi hal yang umum untuk melihat orang-orang menutupi seluruh tubuh dari kepala hingga kaki untuk melindungi diri dari sinar Matahari, ini memang tidak sehat,” ujarnya.
“Semua tulang di tubuh kita beregenerasi setiap 10 tahun, tetapi sejak usia 30 tahun, kita mulai kehilangan massa tulang dengan kecepatan 0,5 hingga 1 persen per tahun. Asupan kalsium yang rendah, kurangnya paparan sinar Matahari, dan kekurangan vitamin D, semuanya menghambat penyerapan kalsium,” sambungnya.
Xiaobing menambahkan, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, merokok, dan minum alkohol secara berlebihan juga membahayakan kesehatan tulang.
“Kita perlu memastikan asupan kalsium yang cukup, berolahraga secara teratur, dan membatasi merokok dan minum alkohol. Misalnya, tidak lebih dari dua kaleng bir per hari jika kadar alkoholnya lima persen. Wanita yang sedang menopause, khususnya, harus sangat berhati-hati,” sarannya.
Baca juga: Mikrodrama China Banyak Ditonton di Indonesia, Gen Z Ungkap Daya Tariknya