BOSTON, KOMPAS.com — Ribuan mahasiswa internasional di Universitas Harvard menghadapi ketidakpastian setelah pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencabut izin kampus ternama itu untuk menerima pelajar dari luar negeri.
Meski hakim federal di Boston memblokir kebijakan Trump untuk sementara waktu, masa depan para mahasiswa asing tersebut masih belum jelas.
Beberapa mahasiswa bahkan mulai mempertimbangkan untuk pindah ke universitas lain, baik di AS sendiri maupun Kanada dan Eropa.
Baca juga: Kenapa Pemerintah AS Larang Harvard Terima Mahasiswa Asing?
Michael Gritzbach, mahasiswa Jerman yang sedang menempuh gelar magister administrasi publik, menyebut situasi ini sebagai “mimpi buruk”.
Ia khawatir bahwa sekalipun pengadilan memenangkan pihak Harvard, pemerintah mungkin tetap mempersulit proses status hukum mahasiswa asing.
Hal serupa dirasakan oleh seorang mahasiswi asal Inggris yang dijadwalkan mulai kuliah di Harvard September mendatang.
Ia mengaku cemas dengan kebebasan berbicara di kampus AS jika tetap memutuskan berangkat.
“Sebagai mahasiswa internasional, saya tahu akan ada pengawasan lebih,” katanya.
Sejumlah mahasiswa asing lainnya juga melaporkan bahwa permohonan visa mereka mulai tertahan sejak Kamis.
Seorang pelamar mengatakan, dokumennya lengkap, namun diwajibkan menjalani “proses administratif tambahan” yang bisa memakan waktu hingga 60 hari.
Baca juga: AS Ultimatum Harvard: Wajib Penuhi 6 Syarat Ini dalam 72 Jam atau Mahasiswa Asing Terusir
Abdullah Shahid Sial, mahasiswa asal Pakistan sekaligus ketua organisasi mahasiswa Harvard, turut menuturkan bahwa sebagian pelajar kini mencari alternatif kampus.
Ia menambahkan, pihak universitas sedang mencoba membantu proses pemindahan tersebut.
Krisis ini membuka peluang bagi sejumlah kampus ternama dunia. ETH Zurich di Swiss, tempat Einstein pernah belajar, menyatakan siap menerima gelombang aplikasi baru.
Trinity College Dublin dan universitas-universitas di Inggris juga mengalami lonjakan peminat dari AS.
Namun, pemerintah Belanda tetap menyatakan prihatin jika mahasiswa harus menghentikan kuliah mereka, sehingga pihaknya tengah berupaya berkoordinasi dengan pemerintah AS.
Sementara itu, pengamat menilai, meski universitas lain mungkin tertarik menerima mahasiswa sekelas Harvard, penyesuaian dalam waktu singkat sangat sulit, mengingat tahun ajaran baru dimulai dalam tiga bulan ke depan.
Baca juga: Pemerintahan Trump Larang Harvard Terima Mahasiswa Asing yang Tak Memenuhi Syarat