Perusahaan asal Singapura, Visionary Capital Global Pte. Ltd. berencana mengakuisisi 69.34% saham emiten jaringan minuman kekinian, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK). Kabar ini mendorong saham TGUK melesat 34,3% hingga perdagangannya dihentikan sementara karena melampaui batas harga atau auto rejection atas (ARA).Direktur Visionary Capital Global Agus Suhada menjelaskan, perusahaan akan mengambil alih saham milik PT Dinasti Kreatif Indonesia yang saat ini merupakan pemegang saham mayoritas. “Setelah penyelesaian transaksi pengambilalihan saham ini, pembeli akan menjadi pengendali baru TGUK,” demikian pernyataan Agus dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (23/5). Agus menjelaskan, tujuan rencana pengambilalihan adalah untuk pengembangan dan ekspansi bisnis grup pembeli. Ia menjelaskan, negosiasi terkait rencana akuisisi ini masih berlangsung, terutama terkait nilai final rencana pengambilalihan. Visionary Capital Global saat ini belum memiliki saham TGUK baik langsung maupun tidak langsung. Adapun setelah penyelesaian rencana pengambilalihan, pengendali TGUK akan melaksanakan penawaran tender wajib sesuai ketentuan. Pelaksana rencana pengambilalihan maupun penawaran tender wajib dilakukan dengan memperhatikan ketentuan.Saham TGUK melesat 34,3% ke level 173 pada perdagangan hari ini hingga ARA. Berdasarkan data Stockbit, total transaksi perdagangan mencapai 1,37 juta senilai Rp 18,1 miliar. Sedangkan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 498 miliar. TGUK pada tahun lalu melakukan efisiensi besar-besaran dengan mengurangi jumlah karyawan demi menekan biaya operasional. Berdasarkan penyampaian materi Public Expose, perusahaan ini awalnya memiliki 628 karyawan pada Desember 2023. Jumlahnya terus turun hingga hanya mencapai 35 orang pada Oktober 2024 dan tersisa 4 orang pada Februari 2025. Berdasarkan laporan keuangan, produsen minuman TGUK mencatatkan kerugian sebesar Rp 20,1 miliar hingga September 2024. Angka ini berbanding terbalik dengan kinerja pada periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perusahaan masih mencatatkan laba sebesar Rp 4,1 miliar.
TGUK Bakal Diakuisisi Perusahaan Singapura, Sahamnya Melesat 34%

Tag:Breaking News