JAKARTA, Sejumlah warga menilai, pemberian lapangan kerja yang luas lebih efektif mencegah tawuran di Manggarai, Jakarta Selatan, dibandingkan Program Manggarai Bershalawat yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta.
“Terpenting buka lapangan pekerjaan seluas-luasnya karena saya yakin mereka yang terlibat adalah orang yang tidak ada pekerjaan. Biasanya pelaku jarang banget mau nongol ke publik juga,” ucap salah satu warga bernama Guntur (30) saat diwawancarai , Jumat (23/5/2025).
Baca juga: Pramono Resmikan “Manggarai Bershalawat” untuk Redam Tawuran
Guntur menilai, kegiatan bershalawat memang bagus untuk membuat individu lebih religius, hanya saja kurang efektif untuk mengatasi tawuran.
“Menurut saya shalawat bagus untuk menambah nilai religius buat tiap diri manusia, tetapi dalam kasus ini yang dalam artian efektif tidaknya dalam menanggulangi tawuran, jelas tidak,” tegas Guntur.
Senada dengan Guntur, Ketua RT 05, RW 04 Muhammad Zaki juga menilai, adanya lapangan kerja dapat membuat tawuran di Manggarai bisa berkurang.
“Sehingga anak-anak di sini dapat bekerja. Jadi, rencana tawuran dapat berkurang atau dihentikan karena ada kesibukan pada bekerja,” beber Zaki.
Baca juga: Warga Bantah Tawuran di Manggarai Jadi Modus Penyelundupan Narkoba
Sebab, kata Zaki, penyebab sering terjadinya tawuran karena di Manggarai banyak pengangguran.
Alhasil, mereka yang tak punya pekerjaan kerap berkumpul dan merencanakan tawuran.
“Di antaranya karena angka pengangguran otomatis untuk memudahkan mereka saling berkumpul, karena sering berkumpul jadinya memicu untuk tawuran,” ucap Zaki.