Home / Culinary / Potensi Karier di Bidang Kuliner, Salah Satunya Jadi Pengajar untuk Berbagi Pengetahuan dan Keahlian Memasak

Potensi Karier di Bidang Kuliner, Salah Satunya Jadi Pengajar untuk Berbagi Pengetahuan dan Keahlian Memasak

Jakarta – Bidang kuliner menawarkan beragam pilihan karier yang menarik dan menjanjikan. Selain jadi chef, banyak jalur karier lain yang dapat ditekuni, baik yang berhubungan langsung dengan pengolahan makanan maupun aspek pendukung industri kuliner.Mengutip buku “Dasar-Dasar Kuliner” yang ditulis Nurul Hasbiana, Jumat (23/5/2025), kuliner merupakan hal-hal yang berhubungan dengan dunia memasak makanan, mulai dari penyiapan bahan baku hingga makanan siap disantap. Ketika memilih mempelajari dunia kuliner, kita akan memahami baha kuliner tidak sesederhana anggapan “hanya sekadar memasak.”Banyak pilihan karier lain yang bisa dijelajahi, seperti food stylist, food writer, hingga culinary instructor. Untuk Anda yang tertarik di bidang ini dan penasaran seperti apa pekerjanya? Simak ulasan berikut. Profesi chef merupakan salah satu yang paling populer. Terdapat berbagai spesialisasi, seperti Executive Chef, Sous Chef, Pastry Chef, dan Line Cook.Keahlian manajemen dapur dan perencanaan menu sangat penting di bidang ini. Seorang koki bukan hanya memasak, tapi juga mengakomodir kebutuhan dan keinginan pelanggan restoran, serta mengatur stafnya menyiapkan pesanan pelanggan.  Jabatan ini bertugas mengelola operasional makanan dan minuman di restoran atau hotel, termasuk perencanaan menu dan pengelolaan anggaran. Dengan demikian, profesi ini ikut mempermudah pengoperasian sebuah restoran.Tugas Food and Beverage Manager juga termasuk memastikan kepuasan pelanggan dalam tingkat tinggi. Mereka juga memainkan peran penting dalam menjaga standar kebersihan dan memastikan layanan makanan dan minuman memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan.3. Food StylistFood stylist membuat makanan terlihat menarik untuk foto dan video, mirip dengan makeup artist, namun untuk makanan. Profesi ini berfokus pada pembuatan tampilan makanan yang menarik dan menggugah selera.Food stylist sering kali bekerja sama dengan koki dan fotografer untuk mencapai estetika yang diinginkan. Mereka tidak harus bekerja sebagai koki. Keahlian mereka terletak pada penataan makanan untuk memberi kesan visual yang diinginkan. Memerlukan pelatihan khusus, patissier ahli dalam membuat kue-kue khas Eropa. Profesi ini sebenarnya juga sangat diandalkan oleh toko roti, karena biasanya menciptakan menu sendiri.Pekerjaan ini biasanya melibatkan proses mencicipi dan menulis ulasan tentang berbagai kuliner. Sebagai food writer, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam seputar makanan, bahan baku, serta berpengalaman mencoba berbagai jenis sajian.Tidak kalah penting dalam industri F&B, barista adalah profesi yang sangat diandalkan. Secara khusus, barista adalah seseorang yang terampil dalam meracik berbagai jenis kopi.Profesi ini tampak menjamur di era media sosial seperti sekarang. Membuat konten tentang makanan, berbagi resep, dan ulasan restoran jadi beberapa tugas yang umum dikerjakan food vlogger maupun blogger. Namun sebagai food blogger dan vlogger Anda harus memenuhi etika saat mengulas makanan maupun restoran. Bidang ini mempelajari aspek ilmiah dari makanan dan pengembangan produk baru. Food scientist biasanya juga menciptakan menu-menu baru sesuai konsep restoran.Foodpreneur, sesuai namanya, mengelola usaha kuliner sendiri, mulai dari restoran kecil hingga bisnis makanan besar. Anda yang memiliki modal, keahlian, dan pengalaman bisa menjajaki karier sebagai foodpreneur.Pengajar di sini berarti mengajarkan teknik memasak dan manajemen dapur di institusi pendidikan. Anda juga bisa mengajar secara privat, menawarkan kursus singkat pada individu tertentu melalui media sosial. Sebagai contoh, profesi ini dilakoni Putri Habibie, cucu dari Junus Effendy Habibie yang merupakan adik B.J. Habibie. Dari 10 profesi tersebut, apakah ada yang menarik minat Anda? Terlepas dari plus minusnya, yang mungkin baru dirasakan setelah mencoba sendiri, semuanya kembali pada pilihan karier yang bergantung pada minat, keterampilan, dan pendidikan masing-masing.  

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *