Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan nilai tukar rupiah, yang menunjukkan perbaikan seiring dengan mencairnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China.“Exchange rate kita year to date, Januari ke akhir April adalah 1,6 persen depresiasi. Sejak retaliasi tarif diumumkan hingga bulan Mei tanggal 21 terjadi apresiasi,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, di Kantor Kemenkeu, Jumat (23/5/2025).Sri Mulyani menjelaskan bahwa sejak awal tahun hingga akhir April 2024, rupiah mengalami depresiasi sebesar 1,9 persen. Namun situasi mulai membaik setelah kedua negara raksasa ekonomi tersebut mencapai kesepakatan yang meredakan konflik tarif.“Makanya ini koreksi, jadi depresiasi year to date tapi dalam satu setengah bulan terakhir mengalami apresiasi,” ujarnya.Ia menambahkan bahwa meskipun secara year to date (ytd) rupiah masih tercatat terdepresiasi, dalam satu setengah bulan terakhir terjadi pembalikan arah yang signifikan.Tak hanya nilai tukar, pasar saham juga ikut merespons positif. Indeks harga saham gabungan (IHSG) tercatat naik 0,9 persen secara ytd, dan mengalami lonjakan 9,7 persen setelah meredanya ketegangan dagang antara AS dan China. Sementara itu, imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun juga menunjukkan penurunan.”Government bond yield kita yang sepuluh tahun pada hari ini mengalami penurunan 15 basis point. Dan kalau dari April sampai 9 Mei juga mengalami penurunan 17 basis point,” ujarnya.Penurunan yield ini, menurut Sri Mulyani, menjadi kabar baik karena mengindikasikan beban pembiayaan pemerintah yang semakin ringan.“Karena makin rendah yield-nya berarti beban untuk kami menungguin. Yield SBN kita posisi 21 Mei adalah 6,8 (persen). Itu artinya 223 basis point spread,” pungkasnya. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa nilai tukar rupiah tetap stabil dan cenderung menguat di tengah kondisi pasar keuangan global yang mulai mereda dari tekanan ketidakpastian. Penguatan ini ditopang oleh berbagai kebijakan stabilisasi yang dijalankan oleh Bank Indonesia (BI).”Nilai tukar rupiah tetap stabil dan cenderung menguat didukung kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit mereda,” kata Perry dalam RDG BI Mei 2025, secara virtual, Rabu (21/5/2025).Data hingga 20 Mei 2025 menunjukkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat sebesar 1,13 persen secara point to point dibandingkan posisi akhir April 2025.”Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Mei 2025, data hingga 20 Mei 2025 menguat sebesar 1,13 persen point to point dibandingkan dengan posisi akhir April 2025,” ujarnya.
Menkeu: Rupiah Menguat Imbas Perang Tarif AS-China Mulai Reda

Tag:Breaking News