Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan akan mengalihkan pengelolaan sejumlah lapangan minyak dan gas bumi (migas) terbengkalai kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang benar-benar siap dan mampu mengelola.”Saat ini ada 10 wilayah kerja yang sudah POD (Plan of Development), tapi mangkrak, enggak menjalankan. Dengan kapasitas 10 wilayah ini bisa kita tingkatkan produksi 31.300 barel per hari,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, Jumat (23/5/2025).Terdapat 10 lapangan yang sudah disetujui Plan of Development (POD) dengan potensi produksinya mencapai 51 juta barel minyak dan 600 BCF gas, namun masih terbengkalai. Dengan investasi sekitar USD 1,8 miliar atau setara Rp 29,34 triliun (kurs Rp 16.300 per dolar AS), proyek ini diestimasi bisa menyerap hingga 20.000 tenaga kerja, mendorong tumbuhnya usaha penunjang lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar area operasi.Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 serta Keputusan Menteri ESDM Nomor 110 Tahun 2024, KKKS yang belum diusahakan dapat dikembalikan kepada negara dan diserahkan kepada KKKS yang siap menggarap.”Bagi KKKS yang sudah kita serahkan kewenangannya, tapi masih lambat, mohon maaf Pak, secara undang-undang, lima tahun harus kita tarik kepada negara, dan kita tawarkan kepada KKKS lain yang mau mengerjakan,” seru Bahlil. “Ini tanpa pandang bulu. Kalau Bapak Presiden izinkan, tidak hanya swasta, BUMN pun kita lakukan,” tegas Bahlil di hadapan Presiden Prabowo Subianto. Kementerian ESDM mencatat terdapat 17 lapangan yang sudah POD dan menunjukkan kemajuan, tapi produksinya berpotensi tertunda. Dengan total produksi mencapai 306 juta barel minyak dan 18.351 BCF gas, Kementerian ESDM juga akan memfasilitasi percepatan agar lapangan-lapangan tersebut segera berproduksi. Sebelumnya, Bahlil juga sempat mengadu ke Prabowo soal adanya proyek migas mangkrak, saat peresmian proyek lapangan minyak Forel dan Terubuk di Natuna, beberapa waktu lalu. Sebagai contoh, Bahlil mengatakan, masih ada beberapa blok migas di sekitar lapangan Forel dan Terubuk yang diabaikan oleh sang pemegang kontrak. Padahal, proyek mangkrak tersebut punya potensi yang tidak kecil jika dikerjakan secara serius, hingga mencapai 7 ribu barel minyak per hari. “Ini bisa meningkatkan lagi kurang lebih sekitar 5.000 sampai dengan 7.000 barel di sekitar sini,” kata Bahlil.
10 Lapangan Migas Mangkrak Rp 29,3 Triliun Bakal Diambil Alih

Tag:Breaking News