Home / BOLA / Persebaya Vs Bali United, Teco dan Kenangan di Kota Pahlawan

Persebaya Vs Bali United, Teco dan Kenangan di Kota Pahlawan

Pekan ke-34 Liga 1 2024-2025 bukan sekadar penutup musim. Di balik duel antara Persebaya Surabaya dan Bali United, terselip kisah personal yang mendalam bagi pelatih Stefano Cugurra.

Stefano Cugurra Teco akan menjalani laga terakhirnya sebagai pelatih kepala Bali United melawan tim yang pertama kali memperkenalkannya pada sepak bola Indonesia, Persebaya Surabaya, di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jumat (23/5/2025) malam.

Persebaya merupakan titik awalnya menapaki karier di Indonesia. Pada tahun 2003, ia datang dari Liga Singapura dan bergabung sebagai pelatih fisik.

Dari situ, cintanya kepada sepak bola Indonesia mulai tumbuh, terutama berkat atmosfer fanatik Bonek yang menurutnya sangat berbeda dibanding pengalaman sebelumnya.

Baca juga: Dukung Klub Kebanggaan, Eri Cahyadi Berencana Turunkan Sewa GBT untuk Persebaya Surabaya

“Dari sini saya sangat semangat bergabung dengan Persebaya, suporter benar-benar penuh terus waktu kita bermain di Gelora 10 November,” kata pelatih asal Brasil itu

Tidak hanya soal atmosfer ia juga mengenang momen manis ketika Persebaya juara pada tahun 2004 lalu.

Sebuah pencapaian yang turut dirasakan bersama tim, termasuk Uston Nawawi yang saat itu menjadi pemain namun kini menjadi asisten pelatih Persebaya.

Baca juga: Museum Persebaya Bakal Jadi Destinasi Baru di Surabaya, Lahannya Seluas 1.000 Meter Persegi di GBT

“Yang pasti waktu Persebaya juara saya dan Uston ada di tim saat itu. Selalu semangat mendukung tim, saya sama Uston berhasil meraih juara pada tahun 2004. Persebaya sudah lama juga belum juara di Liga 1. Menurut saya harus lebih bersaing lagi di atas,” imbuhnya.

Laga Persebaya vs Bali United juga menjadi reunian antara Stafno Cugurra dan Uston Nawawi yang sama-samaakan memimpin tim di pinggir lapangan.

“Uston teman saya waktu itu, sebagai pemain dia pemain yang bagus dan saya sangat senang. Karena di Persebaya dulu ada dua pemain terbaik Uston dan Danilo yang mempunyai kualitas di atas rata-rata,” kata mantan pelatih Persija Jakarta.

Baca juga: Stefano Cugurra: Jadwal dan Dukungan Liga Kunci Peningkatan Peringkat Liga 1 di Asia

Meski begitu kini berada di ujung masa baktinya bersama Bali United, ia tetap membawa misi memberikan hasil terbaik, meskipun hatinya dipenuhi memori manis dari masa lalu.

“Sekarang kita menjadi lawan dan hari terakhir sebagai pelatih Bali United, pasti saya ingin memberi yang terbaik untuk tim tapi saya tidak lupa kenangan baik di Kota Surabaya. Termasuk istri saya yang kenal saat di Surabaya,” pungkas Stefano Cugurra.

“Saya sangat senang setiap kali datang ke Surabaya karena teman-teman juga sangat welcome.”

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *