POLEWALI MANDAR, Sebuah jembatan penghubung antar dusun di Desa Tapua’, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, putus akibat diterjang banjir.
Peristiwa ini terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras selama berjam-jam, Rabu sore (21/5/2025).
Akibatnya, empat dusun yakni Tapua’, Pussendana, Sepang, dan Pamombong, yang dihuni sekitar 800 jiwa, kini terisolasi.
Jembatan yang putus merupakan satu-satunya akses jalan utama yang digunakan warga untuk beraktivitas.
Baca juga: Jembatan Gantung Viral yang Dilintasi Guru di Pedalaman Jambi Akhirnya Bisa Dilalui
Detik-detik jembatan tersapu banjir terekam dalam video amatir warga dan menunjukkan derasnya arus air sungai yang meluap hingga menghanyutkan konstruksi jembatan tersebut.
Kerusakan ini juga berdampak pada putusnya akses menuju sejumlah fasilitas penting, termasuk Polsek, kantor desa, dan sekolah.
Tak ada kendaraan roda dua maupun roda empat yang dapat melintas.
Rusdi, salah satu warga, mengaku tidak bisa bepergian karena kehilangan akses jalan. Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk memperbaiki infrastruktur vital tersebut.
“Kita tidak bisa bepergian karena akses jembatan putus. Semoga pemerintah cepat tanggap dan mencari solusi agar masyarakat tidak lagi terisolir,” tutur Rusdi, Kamis.
Baca juga: Buaya yang Resahkan Warga Polewali Mandar Tak Sengaja Tertangkap, Tersangkut di Jaring Nelayan
Kepala Desa Tapua’, Ahmad, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan kabupaten guna menanggulangi dampak banjir, termasuk pengajuan perbaikan jembatan.
“Kami telah berkoordinasi dengan semua pihak termasuk pemerintah kecamatan dan kabupaten untuk menangani masalah banjir termasuk jembatan yang hanyut terseret banjir agar akses jalan antar desa ini bisa segera terhubung kembali,” jelas Ahmad.
Ahmad berharap pemerintah dapat segera membangun kembali jembatan yang merupakan satu-satunya akses jalan warga.
Hingga Kamis pagi, sebagian wilayah desa masih terisolasi oleh banjir. Warga yang terjebak di rumah memilih menunggu air surut sebelum mulai menyelamatkan barang-barang mereka.