DEMAK, Banjir masih menggenangi 13 desa yang tersebar di 5 kecamatan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (21/5/2025).
Kondisi terkini, banjir mulai mengalami penyusutan sekitar 30 sentimeter, di antaranya Desa Karangrejo dan Desa Kembangan.
Meskipun begitu, banjir masih menggenangi sejumlah akses jalan dan memasuki rumah warga.
Baca juga: Kisah Haru Perpisahan Satu-satunya Siswa Kelas 6 di Pelosok Katingan: Toga Kardus, Tanpa Alas Kaki, dan Tekad Menuntut Ilmu
Sukaesih (38), warga Dukuh Gagatan, Desa Karangrejo, mengatakan, sejak dilanda banjir pada Minggu (18/5/2025), ia memilih bertahan di rumah untuk berjaga-jaga.
“Nanti kalau jebol besar, kasur bisa beli, rumah nanti, dandan lagi, banyak biayanya,” ujar Sukaesih, ditemui di rumahnya, Rabu.
Dia juga berujar, tidak disediakan tempat pengungsian sehingga memilih berada di rumah dengan membuat tempat tidur darurat.
“Ngungsi di mana? Di rumah saja, itu sampai buat kamar darurat,” ujarnya, sembari terkekeh.
Hal serupa juga diungkapkan warga Dukuh Gagatan lainnya, Ana Sofiatun (37).
Meskipun air di dalam rumah sempat setinggi lutut, ia memilih bertahan.
“Ngungsi di mana, wong gak ada ungsian, mau ke mushala atau masjid ada anak kecil, lah risiko nanggung dosa, yaudah terpaksa,” kata Sofiatun, Senin.
Dia menambahkan, rumah orang tua dan saudara juga terdampak banjir, sehingga bertahan di rumah dianggap pilihan yang tepat.
“Ngungsi mau ke mana, rumah orang tua banjir, saudara banjir, daripada ke rumah saudara, ibu ya tetap bertahanlah,” ungkapnya.
Infografis kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, terupdate Rabu (21/5/2025).
Banjir masih menggenangi 13 desa yang tersebar di 5 kecamatan.
Kecamatan Bonang: Desa Karangrejo, Kembangan, Krajanbogo, Gebangarum, Sukodono, Tridonorejo, dan Desa Tlogoboyo; Kecamatan Karangtengah: Desa Ploso; Kecamatan Sayung: Desa Kalisari dan Desa Sayung; Kecamatan Guntur: Desa Trimulyo dan Desa Sidoharjo; Kecamatan Kebonagung: Desa Mintreng.
Banjir berdampak pada 11.462 jiwa dan pengungsian dinyatakan nihil.
