PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memperkuat komitmen untuk mendorong penggunaan energi bersih di Tanah Air. Aksi terbaru tercermin lewat penandatanganan enam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dan dua amandemen PJBG yang digelar dalam forum Indonesian Petroleum Association Convention & Exhibition (IPA Convex) 2025, Selasa (20/5).Direktur Komersial PGAS Ratih Esti Prihatini mengatakan penandatangan perjanjian dilakukan untuk memastikan keandalan pasokan gas bumi. Selain jual beli gas, manajemen juga menandatangani Heads of Agreement (HOA) dengan Petronas Bukit Panjang untuk meraih potensi pasokan gas bumi hingga 31 BBTUD. Menurut Ratih, HOA menjadi langkah awal kerja sama strategis bagi PGN untuk menggali peluang pasokan gas bumi dari sumber yang baru. “PGN berkomitmen terus menjalankan peran dalam memenuhi kebutuhan energi bangsa, serta selaras dengan program pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Ratih seperti dikutip dari keterbukaan informasi Rabu (21/5). Sejumlah langkah strategis yang digelar perseroan menjadi sentimen positif bagi investor. Terlebih PGAS dijadwalkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Rabu (28/5) mendatang. RUPS menjadi momen yang ditunggu investor karena akan membahas sejumlah agenda termasuk mengenai pembagian dividen. “Penetapan penggunaan laba bersih, termasuk pembagian dividen untuk tahun buku 2024,” tulis manajemen dalam pengumuman RUPS. Merujuk data perdagangan Bursa Efek Indonesia, dalam sepekan harga saham PGAS sudah naik 5.11% dari Rp 1.665 pada Selasa (15/5) menjadi Rp 1.750 pada perdagangan pukul 3.20 WIB hari ini. Adapun secara year to date (ytd) sejak awal tahun saham PGAS sudah naik 8,11% dari Rp 1.610 pada perdagangan 2 Januari 2025. Salah satu yang menjadi daya tarik investor memburu saham PGAS adalah riwayat perusahaan milik negara itu yang rajin membagikan dividen kepada pemegang saham. Investor kawakan Lo Kheng Hong mengakui bumbu dividen menjadi daya tarik baginya untuk menambah kepemilikan saham PGAS. Merujuk data di situs resmi PGAS, Lo Kheng Hong menjadi salah satu investor publik yang memiliki saham besar. Saat ini ia tercatat menggenggam sebanyak 268,88 juta atau setara 1,11% dari total seluruh saham. Berdasarkan laman resmi PGAS per 30 April 2025, Lo Kheng Hong menempati jajaran 10 orang pemegang saham terbesar, yakni nomor tujuh. Kepemilikan saham Lo ini meningkat dibanding akhir 2024 yaitu 264,4 juta atau setara 1,09%. “Di atas Prudential Life Assurance dan Blackrock,” kata Lo Kheng Hong seperti dikutip Rabu (21/5). Lo mengatakan dirinya memiliki keyakinan PGAS tetap akan membagikan dividen untuk tahun ini. Ia bahkan memproyeksikan rasio pembayaran dividen (payout ratio) yang akan ditetapkan dalam RUPS sama seperti tahun lalu, yakni sekitar 80%. Dengan asumsi ini ia akan menerima dividen sekitar Rp 180 per saham. “Sekitar 10% lebih tinggi dari bunga deposito dan obligasi,” ujar Lo.Pada tahun buku 2024, PGAS mencatatkan laba bersih US$ 339 juta atau setara Rp 5,48 triliun pada 2024. Capaian ini meningkat 22% dibanding laba bersih tahun buku 2023 yang sebesar US$ 278 juta.Selain Lo Kheng Hong, juga ada sejumlah investor yang menambah kepemilikan saham di PGA. Dibandingkan laporan kepemilikan saham per 31 Desember 2024, sejumlah investor tercatat menambah porsi saham seperti Vanguard naik dari 1,69% menjadi 1,72%. Selanjutnya ada nama iShares dengan kepemilikan saham 416 juta atau setara 1,27% yang sebelumnya tidak tercatat dalam 10 besar pemegang saham pada akhir tahun. Juga ada Prudential Life Insurance dengan kepemilikan saham 0,97%.Daftar 10 Pemegang Saham Terbesar PGAS, per 30 April 2025Merujuk data perusahaan, pada 2024 PGAS mengumumkan pembayaran dividen sebesar Rp 3,6 triliun atau setara Rp 148,31 per saham dengan imbal hasil 9,33% untuk tahun buku 2023. Tim riset Mirae Asset Sekuritas menyebut imbal hasil yang tinggi mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberikan manfaat kepada investor di tengah ketidakpastian pasar global.Pada 12 Juni 2023, PGAS membayar dividen sebesar Rp 141,05 per saham dengan imbal hasil 9,86% untuk laba bersih tahun buku 2022. Pembayaran ini mencerminkan kinerja yang lebih baik dan pertumbuhan laba yang dapat dibagikan kepada pemegang saham.Setahun sebelumnya, pada 8 Juni 2022, PGAS membagikan dividen sebesar Rp 124,42 per saham dengan imbal hasil 7,01%. Meskipun imbal hasilnya menurun dibandingkan tahun sebelumnya, pembagian dividen tetap stabil.Adapun pada 29 Mei 2020, PGAS membayar dividen sebesar Rp 41,56 per saham dengan imbal hasil 4,70%. Pembayaran tetap dilakukan meskipun pasar global tertekan akibat pandemi Covid-19. Pada 8 Mei 2019, PGAS membagikan dividen sebesar Rp 56,99 per saham dengan imbal hasil 2,54%.“Pembayaran dividen ini menunjukkan kestabilan perusahaan, meskipun imbal hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya,” tulis riset Mirae Asset seperti dikutip Rabu (21/5).
Manuver PGAS Jelang RUPS: Sinyal Dividen Jumbo dan Aksi Borong Saham Investor

Tag:Breaking News