Home / Blink-Blink / 6 Fakta Jourdy Pranata Main Film Jodoh 3 Bujang: Mengenal Budaya Uang Panai Hingga Nikah Kembar

6 Fakta Jourdy Pranata Main Film Jodoh 3 Bujang: Mengenal Budaya Uang Panai Hingga Nikah Kembar

Jakarta Jourdy Pranata yang mencetak box office lewat film Pengabdi Setan 2: Communion, kini bersiap dengan film baru, Jodoh 3 Bujang. Dalam film ini ia beradu akting dengan Rey Bong, Christoffer Nelwan, Aisha Nurra Datau, hingga peraih 2 Piala Citra, Cut Mini.Jodoh 3 Bujang digarap sineas Arfan Sabran yang pernah menggarap film dokumenter The Flame (Bara). Jodoh 3 Bujang yang mengusung budaya Makassar termasuk uang panai menandai debutnya menyutradarai film fiksi panjang.Dalam film ini, Jourdy Pranata sebagai Fadly, sulung dari tiga bersaudara. “Fadly kakak dari dua adik cowok. Pekerjaannya musisi di Makassar, tapi dia mengalami satu fase dalam hidup yang (menurutnya) enggak masuk akal,” katanya.Fadly diminta cari jodoh dalam kurun waktu tertentu untuk nikah kembar, bareng dengan dua adiknya untuk menghemat anggaran. Laporan khas Showbiz kali ini merangkum 6 fakta Jourdy Pranata membintangi film Jodoh 3 Bujang. Dalam wawancara eksklusif dengan Showbiz di Gedung KLY Jakarta, Jumat (13/6/2025), Jourdy Pranata menjelaskan kesan pertama setelah baca sinopsis dan skrip Jodoh 3 Bujang yang ditulis Arfan Sabran, Alwi Shihab, bersama Erwin Wu.“Makin enggak sabar mau syuting karena sudah tahu list pemainnya siapa saja. Melihat isinya, budaya Indonesia ini ternyata sangat beraneka ragam. Jujur aku tertarik banget belajar budaya di Makassar, soal nikah kembar, uang panai,” ungkap Jourdy Pranata. Kemiripan Fadly dengan Jourdy Pranata cukup banyak. Salah satnya, sama-sama anak sulung dan punya dua adik. Bedanya, kedua adik Fadly cowok sementara Jourdy Pranata punya dua adik perempuan. Selain itu, sama-sama family man dan belum punya jodohnya.“Sama-sama melek budaya. Aku di rumah keluarga Padang, sangat kental. Dengan adanya uang panai dan nikah kembar aku familier. Saudaraku ada yang nikah kembar, anak nomor satu dan ketiga digabungin. Aku dan Fadly punya banyak kemiripan,” akunya. Meski telah membintangi lebih dari 20 film, tetap saja Jourdy Pranata deg-degan saat dapat giliran syuting hari pertama. Adegan pertama dan slate pertama. Hari pertama syuting Jodoh 3 Bujang di Makassar, Sulawesi Selatan, ia adu akting dengan Nugie di sebuah dermaga.“Deg-degannya luar biasa. Aku punya kebiasaan kalau jadi opening scene, day 1 slate 1 jadi kayak enggak sabaran tapi deg-degan banget. Adegan ini menggunakan aksen yang susah karena ada istilah Makassar yang dulu banget. Jadi keringat dingin,” urai Jourdy Pranata. Ini kali pertama Jourdy Pranata diarahkan Arfan Sabran. Kesan pertama syuting dengan sang sineas begitu membekas di benak Jourdy Pranata. Bintang film Kukira Kau Rumah mengatakan, Arfan Sabran pribadi sederhana sekaligus pintar.“Mas Arfan sederhana dan pintar. Ngomong seperlunya, dengan karakter dia yang seperti itu, berkolaborasi dengan kami dedek-dedek gemas,” akunya. “Aku merasakan, dia berusaha ngeblend dengan kami. Itu sweet, jadinya mas bro gemas,” Jourdy Pranata menyambung. Aktor kelahiran 2 Januari 1994 itu mengenang, syuting di luar kota apalagi luar pulau selalu punya unsur magisnya sendiri. Jourdy Pranata lantas teringat sejumlah “ritual” saat syuting di Makassar dari menguatkan chemistry antrar-pemain hingga wisata kuliner.“Syuting di luar kota selalu ada unsur magic-nya sendiri. Bagi pemain, ada waktu chemistry makin kencang karena yang kami pikirkan, syuting lalu pulang ke hotel. Secara waktu, kami lebih banyak bersama. Kulineran gas terus, Mie Titi, Palubasa, Bakso Atiraja,” paparnya. Jourdy Pranata juga mengenang adegan yang butuh stok energi melimpah. Salah satunya, saat Fadly ribut dengan Ahmad (Rey Bong) dan Kifli (Christoffer Nelwan). Ahmad dan Kifli sudah siap lahir batin menikah sementara Fadly boro-boro. Punya pacar saja belum.“Ketika tiga bujang ini konfliknya mulai mencapai leher, si Ahmad dengan urgensinya. Kifli sudah dapat tekanan dari mana-mana sedangkan Fadly enggak tahu cara cari jodoh dalam kurun waktu tertentu itu bagaimana,” Jourdy Pranata mengulas.Jodoh 3 Bujang menyapa bioskop seluruh Indonesia mulai 26 Juni 2025. Jourdy Pranata optimistis tema yang dekat dengan masyarakat akan membuat film ini disambut hangat. Ia menggambarkan Jodoh 3 Bujang dalam tiga kata, “Lucu. Budaya. Cinta.”

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *