Home / Peristiwa / 500 Ribu Jemaah Haji Dunia Tiba di Arab Saudi per 18 Mei 2025, Baru 36 Persen dari Total Visa yang Dirilis

500 Ribu Jemaah Haji Dunia Tiba di Arab Saudi per 18 Mei 2025, Baru 36 Persen dari Total Visa yang Dirilis

Jakarta – Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan bahwa lebih dari 504.600 jemaah haji dari seluruh dunia sudah tiba di Arab Saudi per Minggu, 18 Mei 2025. Jumlah itu baru 36 persen dari total visa haji yang dikeluarkan otoritas setempat pada tahun ini.Mengutip laman Saudi Gazette, Senin (19/5/2025), para jemaah mayoritas tiba via jalur udara, yakni sebanyak 493.100 jemaah. Sementara, 10.100 jemaah tiba melalui jalur darat dan 1.400 jemaah tiba via laut.Mereka dilaporkan berdatangan di Makkah dan Madinah sejak 1 Dzulqaidah 1446 H atau 29 April 2025 yang menandai dimulainya musim haji 2025.Dalam serangkaian pesan yang dibagikan melalui platform media sosial resminya, kementerian tersebut dengan hangat menyambut para jemaah, dengan menyatakan, “Selamat datang, Tamu-tamu Yang Maha Pemurah. Anda sangat disambut dan semoga Anda menikmati masa tinggal Anda.”Pesan itu juga disampaikan di titik masuk via udara, seperti di Terminal Haji Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah dan Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz Madinah. Hingga Senin (19/5/2025) pagi, pukul 06.00 waktu Arab Saudi (WAS), tercatat 117,3 ribu jemaah haji Indonesia tiba di Arab Saudi atau sekitar 57,67 persen dari total jemaah haji reguler Indonesia, berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat). Mereka terdiri dari 301 kloter dengan 25.422 di antaranya adalah jemaah haji lansia. Total 27 jemaah haji meninggal dunia hingga Minggu, 18 Mei 2025 kemarin menurut data Siskohat. Jemaah meninggal dunia terakhir yang tercatat bernama Tri Mursal, warga Kota Bekasi, Jawa Barat.Berdasarkan data Siskohat, mayoritas jemaah haji yang meninggal berasal dari Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) dan Embarkasi Solo (SOC) dengan masing-masing lima jemaah yang wafat. Berikutnya adalah PDG, PLM, dan UPG dengan masing-masing tiga jemaah meninggal dunia.Embarkasi BTH, LOP, dan SUB mencatatkan masing-masing dua jemaah meninggal dunia. Terakhir adalah embarkasi BDJ dan JKG dengan masing-masing satu jemaah.Untuk para jemaah yang meninggal dunia sebelum menunaikan ibadah haji, pemerintah telah menyiapkan petugas untuk membadalhajikan jemaah. Sampai Rabu, 14 Mei 2025, terdata 145 petugas yang siap untuk membadalkan jemaah haji yang wafat dengan biaya ditanggung pemerintah.”Seperti tahun sebelumnya, kisaran 2.500 riyal (sekitar Rp11 juta),” kata Zaenal Muttaqin, Kabid Bimbingan Ibadah (Bimbad) KBIHU, ditemui di Makkah, Rabu, 14 Mei 2025. Skema badal haji bagi jemaah yang meninggal dunia dilakukan dengan menugaskan petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) yang sudah pernah berhaji untuk melaksanakan rangkaian haji mewakili almarhum/almarhumah. Mekanismenya, PPIH mendata jumlah jemaah yang akan dibadalkan.”Setelah terdata berapa jemaahnya, kita mendata berapa petugasnya. Jadi PPIH kloter dan PPIH nonkloter nanti didata siapa yang sudah berhaji,” kata Zaenal.Pemerintah selanjutnya akan mengeluarkan surat tugas yang di dalamnya tertera nama jemaah yang meninggal untuk dibadalkan. Sertifikat badal haji pun akan diberikan kepada keluarga jemaah.Badal haji merupakan hak jemaah yang meninggal, baik saat di embarkasi, di embarkasi antara, sudah dalam perjalanan menuju Arab Saudi, saat mereka di Madinah, juga saat mereka di Makkah sebelum pelaksanaan wukuf di Arafah. Hal itu tercantum pada Peraturan Menteri Agama Nomor 13/2021.Pemerintah juga menyiapkan skema safari wukuf bagi jemaah yang sakit atau uzur dan dirawat baik di KKHI maupun rumah sakit Arab Saudi. Dengan skema tersebut, jemaah haji yang sakit akan diangkut menggunakan bus tanpa perlu turun di Arafah saat pelaksanaan wukuf yang merupakan inti dari ibadah haji.Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Liliek Marhaendro Susilo mengimbau jemaah haji Indonesia untuk mewaspadai kondisi cuaca ekstrem. Ia mengatakan dengan cuaca demikian, dan tingginya aktivitas beribadah, menjaga kesehatan menjadi tantangan sekaligus amanah dalam menyelesaikan haji yang mabrur.”Hingga hari ini, secara umum, kondisi jemaah berada dalam kondisi yang stabil. Tim kesehatan kami terus bersiaga, baik di kloter, di sektor, KKHI, maupun pos-pos kesehatan yang tersebar di Makkah maupun Madinah,” katanya dalam siaran pers Kabar Haji, kemarin.Ia menyebut pihaknya terus mengedepankan layanan promotif dan preventif, selain menjalankan layanan kuratif dan rehabilitatif untuk mendeteksi dini dan menangani penyakit dengan cepat, terutama penyakit-penyakit tidak menular, ISPA, dan heat stroke. Salah satunya dengan terus mengedukasi jemaah dalam menjaga kesehatan sekaligus membagikan oralit agar mereka tidak dehidrasi.Berdasarkan data perkiraan cuaca di laman Arabia Weather, suhu Makkah pada Kamis siang ini, waktu Arab Saudi (WAS), mencapai 45 derajat celcius. Sementara, suhu di Madinah diperkirakan mencapai 40 derajat celcius.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *