Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular akibat infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis.
TBC umumnya menyerang organ paru-paru, namun juga bisa menyerang organ lainnya seperti nodul limfa, pleura, serta area osteoartikular.
Dilansir dari laman (21/3/2024), infeksi TBC dimulai ketika seseorang menghirup udara yang mengandung Mycobacterium Tuberculosis.
Baca juga: Isu Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Vaksin TBC Bill Gates, Ini Kata Pakar UGM
Bakteri kemudian terbawa ke arah cabang trakea-bronkial serta dideposit di bronkiolus respiratorik/alveolus. Paru-paru adalah organ yang menjadi tempat infeksi pertama dari bakteri.
Pada akhirnya baktero TBC masuk ke sirkulasi darah serta tersebar ke semua bagian tubuh pada saat penyebaran hematogen dan dapat emnginfeksi sumsum tulang, hati, dan limpa.
Bakteri yang sudah menyebar ke aliran darah kemudian dideposit ke bagian atas otak, tulang, ginjal, serta paru yang dapat mendukung perkembangan Mycobacterium Tuberculosis.
Baca juga: TBC Masih Jadi Ancaman Global, Vaksin M72 Tawarkan Harapan Baru
Menurut studi bertajuk Risk Factors for Tuberculosis yang diterbitkan di jurnal Pulmonary Medicine, berikut adalah beberapa kelompok orang yang paling berisiko terkena TBC:
Seseorang yang berkontak langsung/dekat dengan kasus TBC menular memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi Mycobacterium tuberculosis.
Infeksi tersebut berisiko berkembang menjadi tuberkulosis aktif primer. Kontak tersebut termasuk kontak rumah tangga dan petugas perawatan kesehatan.
Baca juga: Menkes Pastikan Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates Aman, Bukan Jadi Kelinci Percobaan
Koinfeksi HIV merupakan faktor risiko imunosupresif paling poten untuk mengembangkan penyakit TBC aktif.
Selain itu, orang dengan gangguan inflamasi yang dimediasi imun (IMID) juga diketahui memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan TBC aktif.
Studi telah menunjukkan bahwa malnutrisi (baik defisiensi mikro maupun makro) meningkatkan risiko TBC karena respons imun yang terganggu.
Penyakit TBC sendiri pun dapat menyebabkan malnutrisi karena menurunnya nafsu makan dan perubahan dalam proses metabolisme.
Baca juga: Kenapa Uji Coba Vaksin TBC Penting Dilakukan di Indonesia? Ini Kata Dokter Paru
Anak-anak berisiko lebih tinggi tertular infeksi dan penyakit TBC. Mayoritas anak-anak di bawah usia 2 tahun terinfeksi dari kasus yang bersumber di rumah tangga,
Sedangkan untuk anak-anak yang berusia di atas 2 tahun, mayoritas terinfeksi di lingkungan masyarakat.