Jakarta – Arab Saudi mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warga negara dan penduduk setelah penutupan wilayah udara sejak Jumat, 13 Juni 2025 Hal ini menyusul serangan Israel terhadap Iran yang meningkatkan ketegangan antara kedua negara yang bermusuhan di kawasan tersebut.Mengutip dari Arab News, Senin (16/6/2025), meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut disinyalir dapat menimbulkan risiko keamanan dan beberapa negara di Timur Tengah hingga menutup wilayah udara mereka. Imbasnya ada gangguan perjalanan, termasuk pembatalan penerbangan. Otoritas bandara utama di Kerajaan Arab Saudi telah menyarankan mereka yang bepergian untuk memeriksa dengan maskapai penerbangan mereka sebelum menuju ke bandara untuk menghindari penundaan atau perubahan penerbangan.”Demi keselamatan dan kenyamanan Anda dan karena perkembangan terkini di beberapa negara di kawasan tersebut, para pelancong yang menuju tujuan yang terkena dampak penutupan wilayah udara disarankan untuk menghubungi maskapai penerbangan masing-masing secara langsung sebelum melanjutkan perjalanan ke bandara,” tulis laman resmi Bandara Internasional Raja Khalid Riyadh dan Bandara Internasional Raja Abdulaziz, Jeddah di media sosial resminya. Dua bandara lainnya seperti Bandara Internasional Raja Fahd, Dammam dan Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz, Madinah ikut memberi peringatan tersebut. “Ini untuk mengonfirmasi pembaruan terkini tentang penerbangan mereka dan untuk menghindari penundaan atau perubahan yang tidak terduga. Kami menghargai pengertian dan kerja sama Anda, dan kami selalu senang melayani Anda,” tulis mereka.Setelah Israel menyerang Iran pada Jumat pagi, maskapai penerbangan mengalihkan penerbangan yang terdampak penutupan wilayah udara. Data Flightradar24 menunjukkan maskapai penerbangan meninggalkan wilayah udara di atas Israel, Iran, dan Irak, sementara maskapai penerbangan berusaha keras mengalihkan dan membatalkan penerbangan untuk menjaga keselamatan penumpang dan awak.”Saat ini dalam penerbangan Emirates EK216 dari LAX ke DXB. Kami dialihkan untuk menghindari wilayah udara Iran yang ditutup. Kami akan mendarat di Jeddah untuk mengisi bahan bakar, kemudian diharapkan dapat melanjutkan perjalanan ke Dubai,” tulis Joanne Serrieh, seorang jurnalis yang bekerja dengan Alarabiya di X. Samim Akhter, seorang ekspatriat India yang bekerja di Riyadh selama puluhan tahun dan terbang pulang malam ini untuk keberangkatan terakhir. “Setelah mengetahui tentang penutupan wilayah udara dan pengalihan penerbangan dari Arab News, saya menghubungi maskapai penerbangan saya, sejauh ini, penerbangan diharapkan berangkat sesuai jadwal. Tidak ada perubahan waktu, jadi saya akan berangkat tepat waktu,” ungkapnya.”Jika ada perubahan, saya akan diberi tahu oleh maskapai,” katanya. “Meningkatnya ketegangan setelah serangan Israel terhadap Iran telah menciptakan kekacauan yang tidak perlu. Saya berharap dan berdoa agar keadaan segera kembali normal.”Karena meningkatnya ketegangan, wilayah udara Iran telah ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut, media pemerintah melaporkan. Yordania juga menutup wilayah udaranya untuk semua penerbangan. Israel telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Israel, kata maskapai nasionalnya El Al Airlines. Bandara Ben Gurion di Tel Aviv ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.Zona konflik di seluruh dunia menjadi beban yang semakin besar bagi operasi maskapai. Enam pesawat komersial telah ditembak jatuh secara tidak sengaja dan tiga pesawat nyaris jatuh sejak 2001, menurut konsultan risiko penerbangan Osprey Flight Solutions.Sementara itu mengutip kanal Global .com, Senin (16/6/2025), ketegangan antara Iran dan Israel terus terjadi hingga saat ini. Aksi saling serang antara Teheran dan Tel Aviv dilaporkan oleh berbagai media. Di sisi lain, keberadaan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei belum diketahui.Namun, rumor mengatakan bahwa Ayatollah Ali Khamenei dipindahkan ke bunker bawah tanah di Lavizan di timur laut Teheran beberapa jam setelah Israel memulai serangannya di Teheran pada Jumat, 13 Juni 2025 dini hari, menurut pengakuan dari dua sumber informasi di dalam Iran mengatakan kepada Iran International.”Semua anggota keluarga Khamenei termasuk putranya Mojtaba bersamanya,” kata sumber tersebut.Menurut sumber tersebut, selama operasi sebelumnya terhadap Israel, True Promise 1 dan True Promise 2, keluarga Pemimpin Tertinggi juga dibawa ke bunker tersebut, dikutip dari laman Iran International. Saat itu, Mojtaba berada di sisinya, tetapi dua putranya, Masoud dan Mostafa, tidak bersamanya.
4 Bandara Internasional Arab Saudi Keluarkan Peringatan Perjalanan Imbas Penutupan Wilayah Udara akibat Konflik Israel-Iran

Tag:Breaking News